Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso menyampaikan duka cita dan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya ratusan orang dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. Dia mengatakan insiden tersebut menewaskan 25 orang termasuk 2 aparat kepolisian itu, 6 korban meninggal di antaranya adalah warga Kabupaten Blitar.
Sementara 8 warga Blitar lainnya masih dalam kondisi kritis dan 6 orang masih dalam pencarian.
"Atas nama Pemkab maupun secara pribadi saya ikut bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada semua korban, baik suporter dan anggota kepolisian. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi keteguhan iman, dilapangkan hatinya, dan kepada almarhum tenang di sisi Allah SWT, " ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (3/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait korban yang masih dalam kondisi kritis, Rahmat meminta agar pihak rumah sakit memberikan pelayanan yang terbaik untuk korban yang masih dalam kondisi kritis dan harus menjalani perawatan. Dengan begitu diharapkan kondisi korban bisa segera membaik.
"Beberapa warga Blitar masih yang masih dirawat di rumah sakit, kita pastikan dapat perawatan terbaik. Polres Blitar juga membuka call centre kepada masyarakat Blitar jika ada anggota keluarganya yang belum pulang," tuturnya.
Sebagai Ketua DPW Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) Jawa Timur, Rahmat berharap ke depannya para suporter maupun pemain berhati-hati dan bisa menerima hasil apapun dalam sebuah pertandingan.
"Stadion yang dipergunakan harus sesuai kapasitasnya, jangan penontonnya melebihi kapasitas yang disediakan. Saya berharap, agar tragedi di Kanjuruhan Malang menjadi sejarah paling mencekam dan memilukan tidak terulang " kata Rahmat.
Seperti diketahui, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pecah usai laga Arema melawan Persebaya berakhir. Suporter Aremania yang tidak puas dengan kekalahan timnya menyerbu lapangan dan menyerang sejumlah pemain.
Petugas keamanan yang kalah jumlah, kemudian menembakan gas air mata untuk meredam kerusuhan. Namun petaka tak terhindari, ratusan suporter yang berada di tribun akhirnya meninggal karena terinjak dan kehabisan nafas.
Adapun daftar Warga Blitar yang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan yaitu:
Andika Bayu Pradana (20 tahun), warga Dusun Salam RT 03/04 Kedawung, Nglegok, Kabupaten Blitar.
M Rizki Darmawan (16 tahun), warga Dusun Salam, RT 03, RW 04 Kanigoro, Kedawung, Ngelegok.
Muhamad Mustofa (25 tahun), warga Dusun Salam RT/RW 03/, Ngeni.
Mungizul Hidayatullah, warga Jl Raden Patah RT/RW 01/01 Kedung Bunder, Sutojayan.
M. Khirul Huda (28 Tahun), warga Dusun Kemloko RT 01 RW 08 Desa Sidodadi, Garum.
Kusnaini (27 tahun), dari RT 02 RW 03 Panggung Rejo.
(ega/ega)