Di balik keindahan Kota Wisata Batu, ada sosok Wali Kota Dewanti Rumpoko. Dia telah menjabat menjadi Wali Kota Batu sejak 27 Desember 2017.
"Alhamdulillah, selama 4 tahun lebih, hampir 5 tahun ini banyak pengalaman dan pembelajaran yang saya dapatkan," kata Dewanti saat dihubungi detikJatim, Jumat (11/3/2022).
Saat Pilkada 2017, Dewanti bersama Punjul Santoso berpasangan menjadi calon Wali Kota Batu periode 2017-2022. Mereka diusung PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, Hanura, dan PKS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama hampir 5 tahun menjabat, Dewanti mengatakan banyak tantangan yang didapatkannya. Salah satunya sempat terpuruknya sektor pariwisata Kota Batu akibat pandemi COVID-19.
"Dari yang pertumbuhannya 6,5 persen, saat pandemi menjadi drop 6,5 persen juga saat awal pandemi," tutur Dewanti.
Namun begitu, dirinya bersyukur bahwa turunnya pendapatan dari sektor pariwisata Kota Batu bisa ditopang oleh 2 sektor lainnya. Yakni pertanian dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Sebetulnya 3 sektor ini merupakan program prioritas kami, namun saat pandemi, sangat terasa jika pertanian dan UMKM memiliki ketahanan ekonomi yang luar biasa," imbuh perempuan kelahiran Ampenan, 13 Desember 1962 itu.
Menurut Dewanti, sektor pertanian di Kota Batu terus berkembang. Serta jumlah UMKM di Kota Batu saat ini mencapai lebih dari 15 ribu. Karenanya, angka kemiskinan di Kota Batu bisa terkoreksi karena ketahanan ekonomi dari 2 sektor tersebut.
"Angka pengangguran memang sempat naik, tapi angka kemiskinan terkoreksi nol koma sekian persen, ini anugerah buat kami," tutur ibu 4 anak itu.
Selain itu, dirinya juga bangga terhadap warga desa di Batu. Sebab, seluruh desa di Batu sudah menjadi desa mandiri, sebagai tanda kesejahteraan masyarakat desa.
"Karena capaian itu, kami mendapat Penghargaan Utama dalam pencapaian status Desa Mandiri oleh Kemendes PDTT," ucap alumnus IKIP Negeri Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta) itu.
Tahun ini merupakan akhir periode jabatan Dewanti sebagai Wali Kota Batu periode pertama. Karenanya, Dewanti ingin menyelesaikan program lainnya yang sempat terhenti saat pandemi.
Seperti pembangunan sekolah, infrastruktur jalan, dan membangun birokrasi yang bersih. Ketiganya dianggap bisa membangkitkan perekonomian Kota Batu.
"Sebab, harapan saya, Batu tidak hanya dikenal sebagai kota wisata, tapi juga kota yang memiliki udara yang bersih serta nyaman ditinggali. Supaya orang lebih sehat dan senang setelah berkunjung ke Kota Batu," terang Dewanti.
Menurut Dewanti, menjadi kepala daerah memang harus berkomitmen untuk melayani masyarakat. Sehingga, kehidupan pribadi menjadi nomor kesekian bagi wali kota perempuan pertama di Kota Batu itu.
"Jadi saya mencari waktu istirahat lebih sering di mobil saat perjalanan," kata dia seraya tersenyum.
Namun begitu, ternyata Dewanti menyalurkan hobi traveling/berjalan-jalannya melalui penugasan sehari-hari. Dia mengaku, penugasan di dalam maupun di luar kota adalah hobi dan bentuk rekreasinya.
"Bisa dibilang bertugas adalah menyalurkan hobi saya yang suka jalan-jalan. Jadi bagi saya, tugas adalah bentuk pengabdian yang menyenangkan," tutur Ketua Yayasan Jantung Indonesia cabang Malang Raya itu.
Selain itu, Dewanti ternyata memiliki hobi kulineran. Dia mengaku selalu mengeksplorasi kuliner lokal saat berkunjung ke sebuah wilayah atau daerah.
"Pasti itu, saya selalu sempatkan mencicipi kuliner saat bertugas," pungkas Dewanti.
Di beberapa kesempatan, Dewanti juga terlihat sangat menyukai wastra nusantara. Dia hampir selalu menggunakan kain asli Indonesia, seperti batik, tenun, dan lain-lain di berbagai kesempatan. Bahkan, dirinya juga menjadi Ketua Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Malang Raya.
Ke depan, Dewanti berharap agar Pemkot Batu segera menyelesaikan program-program terkait COVID-19. Agar warga Kota Batu bisa hidup sehat dan sejahtera dari sisi ekonomi maupun sosial.
"Saat ini sudah mulai teratasi, vaksin kami juga sudah hampir 100 persen. Semoga tahun ini bisa pulih kembali dan tahun 2023 semuanya normal," tutup Dewanti.
(hse/sun)