Residivis Pencurian Hewan Serang Polisi Pakai Parang di Bangkalan

Residivis Pencurian Hewan Serang Polisi Pakai Parang di Bangkalan

Kamaluddin - detikJatim
Minggu, 14 Des 2025 18:45 WIB
Residivis Pencurian Hewan Serang Polisi Pakai Parang di Bangkalan
Tangkapan CCTV saat residivis pencuri hewan serang polisi pakai sajam (Foto: Tangkapan layar)
Bangkalan -

Penggerebekan residivis kasus pencurian hewan oleh anggota Satreskrim Polres Bangkalan berlangsung menegangkan di Desa Kapor, Kecamatan Burneh. Tersangka berinisial AM itu melakukan perlawanan dengan senjata tajam jenis parang saat hendak ditangkap.

Aksi kejar-kejaran hingga bentrokan antara polisi dan tersangka AM itu terekam kamera CCTV.

Dalam rekaman video tersebut, tampak dua anggota polisi mengejar tersangka AM yang melarikan diri sambil membawa senjata tajam. Tersangka AM sempat kabur dari sergapan petugas dan dikejar sambil diteriaki maling.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iyak reh mosonah (Ini nih musuhnya). Maling-maling," teriak salah satu anggota polisi saat mengejar tersangka yang kabur dalam video yang dilihat detikJatim, Minggu (14/12/2025).

Diduga terdesak karena jalur pelarian buntu, tersangka kemudian berbalik arah dan memilih menyerang polisi. Ia berusaha mengayunkan parang ke arah polisi hingga terjadilah bentrok diikuti suara tembakan sebanyak 3 kali.

"Tembak min, tembak min, tembak min," teriak salah seorang anggota diikuti suara tembakan.

ADVERTISEMENT

Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono menyampaikan, pengungkapan kasus ini melibatkan sembilan anggota opsnal Satreskrim Polres Bangkalan.

"Seperti yang ada rekaman CCTV itu, anggota kami terpaksa melumpuhkan tersangka karena melawan dan melukai petugas," ujar Hendro.

Polisi membidik tiga orang tersangka yang diduga kerap mencuri hewan ternak milik warga.

"Dari tiga tersangka satu orang dengan inisial AM merupakan residivis kasus serupa, pernah tercatat di Mapolres Bangkalan pada 2020," beber Hendro.

"Sebelum ditembak, anggota sudah memberikan tembakan peringatan, namun tetap menyerang," lanjutnya.

Akibat dari peristiwa itu, satu anggota harus dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan usia kena sabetan di bagian perut, pinggan dan lengan. Sementara AM meninggal dunia, diduga karena kehabisan darah usai betis kirinya terima tiga timah panas.

"Pelaku membawa 2 sajam, dan enggan menyerah. Sehingga terpaksa kami lumpuhkan dengan tindakan tegas terukur, dan akhirnya pelaku lemas dan anggota kami mengamankan dan segera membawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong," ungkapnya

Sementara itu selain AM, polisi telah mengamankan rekanya dengan inisial Z. Sementara satu orang berinisial S masih melarikan diri.

"Satu orang masih dalam pengejaran polisi. Sementara pelaku Z sudah diamankan dan ditindak lanjuti," pungkasnya.




(auh/hil)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads