Kos Jadi Sasaran Empuk Curanmor di Surabaya, Ini Alasannya

Aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya menjadi salah satu hal yang meresahkan. Kos-kosan merupakan lokasi yang kerap jadi sasaran pelaku.

"Dari beberapa tersangka yang kita tangkap, kejadian paling banyak adalah di kos-kosan," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Luthfie Sulistiawan, Rabu (3/12/2025).

Menurutnya, ada sejumlah alasan kenapa kos jadi target favorit para pelaku. Antara lain karena area parkir di kos umumnya berada di luar pagar, atau sekalipun berada di dalam pagar, pintunya sering tidak dikunci karena aktivitas penghuni yang keluar masuk.

"(Pelaku) relatif lebih leluasa. Mereka bisa menyamar sebagai anak kos," kata Lutfhie.

Oleh karena itu, ia mengimbau pemilik kos agar lebih waspada.

"Sekali lagi saya sarankan kepada para pemilik kosan untuk memperhatikan masalah ini, terutama memasang CCTV dan juga untuk menertibkan kunci pagar," tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar warga memperhatikan kualitas penempatan CCTV untuk menunjang keamanan. Sebab dalam beberapa kasus, banyak yang rekamannya kurang optimal.

"CCTV yang dipasang warga sangat membantu, tetapi ada juga yang jadi kendala karena pemasangannya terlalu tinggi, sehingga ketika di-zoom mukanya (pelaku) pecah dan tidak terlihat jelas," tutur Luthfie.

Selain itu, ia turut mendorong pemukiman untuk mulai menerapkan one gate system atau portal pintu masuk demi mempersulit akses pelaku kejahatan.

"Lingkungan yang belum terpasang CCTV ayo kita pasang. Sistem one gate system atau portal itu juga sangat membantu kami," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi mengamankan 42 pelaku curanmor di Surabaya sepanjang Oktober-November 2025. Delapan di antaranya merupakan residivis. Sebanyak 17 unit motor berhasil disita sebagai barang bukti, sementara sisanya masih diburu karena telah berpindah tangan ke penadah.

Dari total 41 kasus, mayoritas pelaku beraksi dengan merusak kunci motor. Modus lainnya dilakukan dengan memanfaatkan motor yang kuncinya masih menempel.