5 Fakta KPK Geledah Kantor di Surabaya Terkait OTT Bupati Ponorogo

5 Fakta KPK Geledah Kantor di Surabaya Terkait OTT Bupati Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikJatim
Kamis, 27 Nov 2025 10:15 WIB
KPK geledah kantor di Surabaya
KPK geledah kantor di Surabaya (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Penggeledahan Kantor PT Widya Satria di Surabaya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang perhatian publik. Selama sekitar tujuh jam, penyidik keluar masuk gedung perusahaan kontraktor tersebut dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian.

Aksi ini diduga kuat berkaitan dengan operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. PT Widya Satria diketahui merupakan pemenang tender pembangunan Monumen Reog Ponorogo, proyek yang kini menjadi sorotan lembaga antirasuah.

Fakta-fakta Penggeledahan KPK di Kantor PT Widya Satria:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. KPK Geledah Kantor dengan Pengamanan Ketat

KPK datang ke kantor PT Widya Satria di Jalan Ketintang Permai Blok BB 20, Surabaya, menggunakan dua mobil hitam dan dikawal petugas Brimob bersenjata lengkap yang berjaga ketat di area depan kantor, membuat suasana penggeledahan berlangsung tegang selama berjam-jam.

Tiga petugas berompi KPK keluar masuk kantor secara bergantian sepanjang proses penggeledahan. Belum ada pernyataan resmi dari KPK terkait penggeledahan ini, namun diduga kuat berkaitan dengan OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

ADVERTISEMENT

2. Penggeledahan Berlangsung Sekitar 7 Jam

Proses penggeledahan dilakukan sejak sekitar pukul 11.00 WIB hingga 20.00 WIB, menunjukkan KPK melakukan penelusuran mendalam terhadap dokumen serta barang-barang di dalam kantor tersebut. Aktivitas para penyidik diawasi ketat oleh aparat kepolisian bersenjata yang bersiaga selama pemeriksaan berlangsung.

"Penggeledahan mulai jam 11.00 sampai 20.00 WIB," kata Komisaris PT Widya Satria, Erlangga Satriagung.

3. KPK Bawa Berkas Proyek dan Sita Sebuah Ponsel

Setelah penggeledahan selesai, petugas KPK keluar dari gedung membawa dua koper berisi dokumen yang kemudian dimasukkan ke mobil Toyota Fortuner hitam, serta menyita sejumlah barang yang diduga berkaitan dengan penyidikan kasus. Salah satu yang dibawa adalah ponsel serta berkas terkait proyek Monumen Reog Ponorogo.

"Ada data-data proyek di sana, (terkait kasus) di Ponorogo. Berkas-berkas yang berkaitan dengan proyek. Kemudian handphone, kemudian apalagi, nggak ada. Berkas dan handphone itu aja yang lama, itu kan mengumpulkan berkas," ujar Erlangga.

4. PT Widya Satria Akui Menggarap Proyek Reog Ponorogo

Perusahaan ini disebut memenangkan tender pembangunan Monumen Reog Ponorogo, dan penggeledahan diduga kuat menyorot pengerjaan proyek tersebut yang kini tengah diperiksa KPK. Erlangga mengaku hanya mengetahui bahwa perusahaannya menang tender, namun tidak memahami detail teknis di lapangan.

"Setahu saya kan ikut tender di mana-mana, menangnya ya di situ aja (Ponorogo). Tapi gimana teknisnya, saya nggak tahu," ucap Erlangga.

5. Komisaris Sebut Kasus Terkait Proyek Reog Saja

Erlangga menegaskan bahwa penggeledahan tidak berkaitan dengan proyek lain, melainkan hanya proyek pembangunan monumen reog yang menjadi fokus penyidik KPK. Ia menyebut dirinya hanya pemegang saham dan tidak ikut mengatur teknis maupun operasional perusahaan setiap hari.

"Yang reog aja, yang lain ndak ya. Saya sejak 15 tahun lalu kan pemegang saham ya, jadi ndak tahu operasional sehari-hari bagaimana. Saya cuma tahunya itu ya Widya Satria dapat proyek di sana, ya sudah begitu saja," kata Erlangga.

"Kalau operasional gimana-gimana kan saya tidak tahu. Pemegang saham yo wis lek onok (ya kalau ada) untung yo dibagi," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video KPK Amankan 13 Orang di Kasus Dugaan Jual-Beli Jabatan di Ponorogo"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads