Round Up

Omelan Maut Penjual Kopi di Jombang Berujung Dihabisi Suami Siri

Amir Baihaqi - detikJatim
Selasa, 25 Nov 2025 09:10 WIB
Purnomo saat dikeleker di Polres Jombang (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Purnomo (60) tega membunuh istri sirinya, Tri Retno Jumilah (62) yang merupakan penjual kopi di Jombang, karena lama memendam sakit hati. Menurut pengakuan tersangka, ia kerap diomeli korban karena menganggur.

Purnomo mengaku sekitar 1 tahun tidak bekerja sama sekali. Sebab pria asal Dusun Sumberwaru, Desa Palrejo, Sumobito, Jombang ini mengidap diabetes. Kondisinya yang menganggur membuatnya kerap diomeli istri sirinya tersebut.

"(Korban) Ngomel terus karena keadaan saya tidak kerja," terangnya saat jumpa pers di kantor Satreskrim Polres Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Senin (24/11/2025).

Retno dan Purnomo menikah siri sejak sekitar tahun 2016. Hingga kini, KTP Retno masih menggunakan alamat tempat asalnya, yaitu Dusun Pandean, Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung.

Retno tinggal hanya berdua dengan Purnomo di Dusun Mancilan, RT 3 RW 2, Desa Mancilan, Mojoagung, Jombang sekitar 2 tahun terakhir. Rumah ini milik Retno.

Sehari-hari, Retno mengelola warung kopi di depan Koramil Mojoagung. Sedangkan suami sirinya yang pengangguran hanya mengantar dan menjemput Retno dari warung kopi tersebut.

Namun, Purnomo membantah tidak menafkahi Retno sama sekali. Bapak 5 anak ini berdalih masih memberi uang kepada istri sirinya tersebut untuk membeli beras. Yaitu ketika ia mendapatkan kiriman uang dari anaknya.

"Menyinggungnya kan saya tidak kerja. Padahal, saya dikirimi anak, dia saya kasih gawe nempur (untuk membeli beras)," jelasnya.

Tidak hanya itu, lanjut Purnomo, dirinya kerap diusir dari rumah ketika cek-cok dengan Retno. Akhirnya ia tak mampu membendung rasa sakit hati yang menumpuk. Sehingga ia tega menghabisi istri sirinya pada Minggu (9/11) dini hari.

"Iya (sering diusir), terus begitu saja akhirnya saya tidak kuat. Menyesal pak, tapi kan wes kadung (sudah terlanjur terjadi)," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Dimas Robin Alexander menjelaskan pembunuhan tersebut bermula pada Minggu (9/11) dini hari. Setelah cek-cok dengan Purnomo, Retno tiduran di kamar belakang. Adu mulut itu ternyata membuat dendam Purnomo meledak.

"Cek-cok dulu, lalu istrinya tiduran, baru pelaku ambil linggis yang ada di rumah itu," ujar Dimas.

Di tengah kesunyian malam itulah Purnomo memukuli kepala dan tubuh Retno dengan linggis. Hantaman linggis yang mengenai kepala korban mengakibatkan pendarahan di otak. Autopsi mengungkap inilah penyebab kematian korban.

Lebih kejinya lagi, menurut Dimas, Purnomo juga sempat membekap wajah korban dengan bantal. Karena setelah dipukuli dengan linggis, Retno masih bernapas.

"Keterangan tersangka, korban masih bernapas, ditutup oleh pelaku wajah korban dengan bantal, setelah korban dipastikan meninggal dunia, lalu ditinggal oleh pelaku," ungkapnya.

Purnomo lantas mencuri uang tunai dan perhiasan emas milik Retno untuk melarikan diri. Uang yang ia gasak lebih dari Rp 60 juta. Sedangkan perhiasan tersebut berupa 1 pasang anting, 1 kalung, 5 gelang dan 3 cincin, serta 5 nota pembelian dan 4 dompet.

Selanjutnya, pelaku mengunci 3 pintu rumah Retno. Purnomo kabur menggunakan sepeda motor milik korban, yaitu Yamaha Vixion hitam nopol S 6554 OAR. Dini hari itu, ia mendatangi rumah temannya, Edy Kurniawan (36), warga Dusun Kandangan, Desa Kepuhkembeng, Peterongan, Jombang.

Dari Dusun Kandangan, lanjut Dimas, Purnomo diantar anak Edy ke Stasiun Jombang menggunakan sepeda motor Vixion tersebut. Anak Edy lantas pulang membawa sepeda motor korban yang dititipkan pelaku kepada ayahnya.

"Dia pamit kepada temannya mau keluar kota, temannya tidak tahu ada kejadian itu (pembunuhan)," terangnya.

Purnomo lalu bertolak ke Pelabuhan Merak, Banten naik bus dari depan Stasiun Jombang. Pelaku menyeberang menuju Lampung Tengah menemui kolega lamanya. Sebab di sana sekitar 10 tahun lalu, ia pernah bekerja di bengkel vulkanisir ban. Berikutnya, pelaku kos di Desa Rajabasa Baru, Mataram Baru, Lampung Timur.

Mayat Retno kemudian ditemukan putranya, Eko Nursoleh (44) pada Kamis (13/11) sekitar pukul 14.00 WIB. Kondisi jasad penjual kopi ini membusuk, terlentang di atas kasur lantai kamar belakang rumahnya. Wajahnya tertutup bantal, sedangkan tubuhnya tertutup selimut.

Penyelidikan polisi mengerucut pada Purnomo sebagai pelaku tunggal pembunuhan Retno. Pada Jumat (21/11) sekitar pukul 23.15 WIB, tim dari Satreskrim Polres Jombang menangkap pelaku di kos Desa Rajabasa Baru. Bapak 5 anak asal Dusun Sumberwaru, Desa Palrejo, Sumobito, Jombang ini ditangkap tanpa perlawanan.



Simak Video "Video: Lansia di Lampung Tewas Digorok Anaknya Sendiri, Leher Nyaris Putus"

(abq/abq)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork