Penjual kopi di Jombang, Tri Retno Jumilah (62) dibunuh suami sirinya, Purnomo (60) menggunakan linggis. Pembunuhan keji ini dipicu tersangka sakit hati karena sering diejek dan diusir dari rumah oleh korban.
Retno dan Purnomo menikah siri sejak sekitar tahun 2016. Hingga kini, KTP Retno masih menggunakan alamat tempat asalnya, yaitu Dusun Pandean, Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung.
Retno tinggal hanya berdua dengan Purnomo di Dusun Mancilan, RT 3 RW 2, Desa Mancilan, Mojoagung, Jombang sekitar 2 tahun terakhir. Rumah ini milik Retno. Sedangkan Purnomo berasal dari Desa Palrejo, Sumobito, Jombang.
Sehari-hari, Retno mengelola warung kopi di depan Koramil Mojoagung. Sedangkan suami sirinya hanyalah pengangguran karena sakit diabetes sekitar 8 bulan terakhir. Purnomo hanya mengantar dan menjemput Retno dari warung kopi.
"Motifnya (Purnomo) sakit hati dengan istrinya karena sering diejek dan diusir dari rumah ketika bertikai," ungkap Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Dimas Robin Alexander kepada wartawan di kantornya, Jalan KH Wahid Hasyim, Sabtu (22/11/2025).
Dimas menjelaskan, Retno dihabisi Purnomo di rumahnya, Dusun Mancilan RT 3 RW 2 pada Minggu (9/11). Pelaku memukuli istri sirinya secara keji menggunakan linggis. Retno pun tewas di kamar belakang rumahnya.
"Pelaku sakit hati, kemudian terjadilah pembunuhan tersebut. Pembunuhannya spontan, tidak direncanakan," jelasnya.
Alat pembunuhan ini, lanjut Dimas, sesuai dengan hasil autopsi jenazah Retno. Penjual kopi ini mengalami kekerasan benda tumpul di kepala. Kekerasan tersebut mengakibatkan pendarahan di otak yang memicu kematian korban.
Tidak hanya itu, autopsi juga mengungkap Retno mengalami banyak luka memar dan patah tulang yang semuanya akibat dipukuli dengan benda tumpul. Fakta tersebut cukup menggambarkan betapa kejinya Purnomo menganiaya istri sirinya.
Yaitu luka memar di wajah, kepala, punggung tangan kanan dan kiri, serta di dada kiri. Kemudian patah tulang rahang bawah kanan, tulang pipi kanan, lengan atas kanan, serta patah tulang iga kanan keempat, kelima dan keenam.
Tim dokter forensik juga menemukan resapan darah di kulit kepala sisi dalam, di sela iga ke-4, 5 dan 6 sisi kiri, gumpalan darah di kepala, serta resapan darah pada tulang atap tengkorak. Semuanya akibat kekerasan tumpul.
"Patah di tangan karena korban sempat menangkis serangan pelaku," ungkapnya.
Setelahnya, kata Dimas, Purnomo mengambil sebagian uang dan perhiasan emas istri sirinya. Pelaku meninggalkan rumah korban menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion.
Purnomo ditangkap tim dari Satreskrim Polres Jombang di kos Desa Rajabasa Baru, Mataram Baru, Lampung Timur pada Jumat (21/11) sekitar pukul 23.15 WIB. Selain itu, polisi juga menyita barang bukti 1 linggis, sepeda motor Yamaha Vixion, serta bantal dan selimut.
"Linggis dipakai untuk memukul korban di bagian kepala dan dada," tandasnya.
Sebelumnya, mayat Retno ditemukan putranya, Eko Nursoleh pada Kamis (13/11) sekitar pukul 14.00 WIB. Kondisi jasad penjual kopi ini membusuk, terlentang di atas kasur lantai kamar belakang rumahnya. Wajahnya tertutup bantal, sedangkan tubuhnya tertutup selimut.
Simak Video "Video: Kronologi Aktor Korsel Lee Ji Hoon Dilaporkan Istri Atas KDRT"
(ihc/abq)