Polisi berhasil menemukan sepeda motor Yamaha Vixion milik Tri Retno Jumilah (62) yang dibawa kabur suami sirinya berinisial P. Temuan ini memperkuat dugaan kalau P yang membunuh penjual kopi warga Dusun Mancilan, RT 3 RW 2, Desa Mancilan, Mojoagung, Jombang tersebut.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Dimas Robin Alexander menuturkan, pihaknya menemukan sepeda motor Vixion itu pada Selasa (18/11/2025). Motor tersebut ditinggalkan suami siri Retno di rumah salah satu kerabatnya.
"Menurut keterangan saksi, kendaraan itu ditinggalkan terduga pelaku (P) sejak hari kejadian," Rabu (19/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembunuhan Retno, lanjut Dimas, diperkirakan terjadi dalam rentang waktu Minggu (9/11/2-25) siang sampai Senin (10/11/2025) dini hari. Sebab, ada saksi yang sempat berjumpa dengan korban pada Minggu pagi.
Selanjutnya, putra korban, Eko Nursoleh mendapati rumah ibunya terkunci pada Senin pagi. Saat itu, Eko mengirim buah untuk ibunya. Namun, sampai sore buah tersebut belum ada yang mengambil di gagang pintu rumah korban.
Artinya, Senin itu Retno sudah tewas. Sedangkan, suami sirinya sebagai terduga pelaku pembunuhan telah kabur menggunakan motor Vixion. P disinyalir sempat mengunci tiga pintu rumah korban.
Di sisi lain, autopsi mengungkap perkiraan waktu kematian korban dalam kurun waktu 6-12 November 2025. "Maka mengerucut waktu kematian korban Minggu siang atau Senin dini hari," ungkapnya.
Dimas menambahkan, saat ini pihaknya masih memburu suami siri Retno. Menurutnya, korban maupun P selama ini jarang menggunakan ponsel. Pasangan nikah siri ini biasa meminjam ponsel tetangga untuk berkabar dengan keluarganya.
"Pelaku kami duga sudah keluar dari wilayah Jombang, tetap kami upayakan penyelidikan maksimal untuk mendeteksi terduga pelaku," tandasnya.
Mayat Retno ditemukan putranya pada Kamis (13/11/2025) sekitar pukul 14.00 WIB. Kondisi jasad penjual kopi ini membusuk, telentang di atas kasur lantai kamar belakang rumahnya. Wajahnya tertutup bantal, sedangkan tubuhnya tertutup selimut.
Berdasarkan hasil autopsi, Retno mengalami kekerasan benda tumpul di kepala. Kekerasan tersebut mengakibatkan pendarahan di otak yang memicu kematian korban. Tewasnya korban diperkirakan dalam kurun waktu 6-12 November 2025.
Tidak hanya itu, autopsi juga mengungkap Retno mengalami banyak luka memar dan patah tulang yang semuanya akibat dipukuli dengan benda tumpul. Fakta tersebut cukup menggambarkan betapa kejinya pelaku ketika menganiaya penjual kopi ini.
Yaitu luka memar di wajah, kepala, punggung tangan kanan dan kiri, serta di dada kiri. Kemudian patah tulang rahang bawah kanan, tulang pipi kanan, lengan atas kanan, serta patah tulang iga kanan keempat, kelima dan keenam.
Tim dokter forensik juga menemukan resapan darah di kulit kepala sisi dalam, di sela iga keempat, lima, dan enam sisi kiri, gumpalan darah di kepala, serta resapan darah pada tulang atap tengkorak. Semuanya akibat kekerasan tumpul. Namun, polisi belum menemukan alat pembunuhan ini.
(auh/irb)











































