Tri Retno Jumilah (62) tewas di tangan suami sirinya, Purnomo (60). Penjual kopi warga Dusun Mancilan, RT 3, RW 2, Desa Mancilan, Mojoagung, Jombang itu dihabisi secara keji menggunakan linggis.
Purnomo ditangkap tim dari Satreskrim Polres Jombang di kos Desa Rajabasa Baru, Mataram Baru, Lampung Timur pada Jumat (21/11) sekitar pukul 23.15 WIB. Selain itu, polisi juga menyita barang bukti 1 linggis, sepeda motor Yamaha Vixion, serta bantal dan selimut.
"Linggis dipakai untuk memukul korban di bagian kepala dan dada," terang Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Dimas Robin Alexander kepada wartawan di kantornya, Jalan KH Wahid Hasyim, Sabtu (22/11/2025).
Alat pembunuhan ini, lanjut Dimas, sesuai dengan hasil autopsi jenazah Retno. Penjual kopi ini mengalami kekerasan benda tumpul di kepala. Kekerasan tersebut mengakibatkan pendarahan di otak yang memicu kematian korban.
Tidak hanya itu, autopsi juga mengungkap Retno mengalami banyak luka memar dan patah tulang yang semuanya akibat dipukuli dengan benda tumpul. Fakta tersebut cukup menggambarkan betapa kejinya Purnomo menganiaya istri sirinya.
Yaitu luka memar di wajah, kepala, punggung tangan kanan dan kiri, serta di dada kiri. Kemudian patah tulang rahang bawah kanan, tulang pipi kanan, lengan atas kanan, serta patah tulang iga kanan keempat, kelima dan keenam.
Tim dokter forensik juga menemukan resapan darah di kulit kepala sisi dalam, di sela iga ke-4, 5 dan 6 sisi kiri, gumpalan darah di kepala, serta resapan darah pada tulang atap tengkorak. Semuanya akibat kekerasan tumpul.
"Patah di tangan karena korban sempat menangkis serangan pelaku," ungkapnya.
Saat ini Purnomo menjalani pemeriksaan di kantor Satreskrim Polres Jombang.
"Yang bersangkutan sudah kami tetapkan sebagai tersangka," tandasnya.
Retno dan Purnomo menikah siri sejak sekitar tahun 2016. Hingga kini, KTP Retno masih menggunakan alamat tempat asalnya, yaitu Dusun Pandean, Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung.
Retno tinggal hanya berdua dengan Purnomo di Dusun Mancilan, RT 3 RW 2 sekitar 2 tahun terakhir. Rumah ini milik Retno. Sehari-hari, Retno mengelola warung kopi di depan Koramil Mojoagung. Sedangkan suami sirinya hanyalah pengangguran karena sakit diabetes.
Sebelumnya, mayat Retno ditemukan putranya, Eko Nursoleh pada Kamis (13/11) sekitar pukul 14.00 WIB. Kondisi jasad penjual kopi ini membusuk, terlentang di atas kasur lantai kamar belakang rumahnya. Wajahnya tertutup bantal, sedangkan tubuhnya tertutup selimut.
Simak Video "Video: Fenomena Manusia Gua Jombang, 60 Tahun Hidup di Pedalaman Hutan"
(ihc/ihc)