Pemkot Surabaya memberikan pendampingan kepada DF (16), anak yang terlibat prostitusi sebagai PSK di kawasan eks lokalisasi Dolly. Saat ini ia tidak ditahan, namun berada di shelter atau rumah aman.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya, Ida Widayati menyebut bahwa pihaknya telah memberikan pendampingan psikologis.
"Kita melakukan pendampingan psikologis dan mengedukasi bahwa yang dilakukan itu efeknya sangat berbahaya," ujar Ida, Jumat (21/11/2025).
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan kesehatan yakni tes HIV terhadap DF (16) dan hasilnya negatif.
"Kemarin juga kita teskan HIV, alhamdulillah hasilnya negatif. Terus tetap kita kita dampingi psikolog gitu ya untuk mengembalikan kepercayaan dirinya," tambahnya.
Dari hasil penelusuran, DF (16) telah terlibat praktik prostitusi selama tiga bulan ke belakang. Ia mendapatkan Rp 150 ribu tiap melayani satu tamu dari muncikarinya.
"Dia dipekerjakan oleh muncikarinya dan hasilnya lebih banyak muncikarinya yang ambil. (Per tamu) Rp 350 ribu, tapi si anak ini dikasih Rp 150 ribu," ungkap Ida.
Untuk informasi, sebelumnya diberitakan ada dua anak yang ditemukan terlibat praktik prostitusi saat dilakukan penggerebekan oleh kepolisian di kawasan eks lokalisasi Dolly pada Sabtu (15/11). Namun ternyata hanya DF (16) yang masih berusia anak. Sementara lainnya merupakan orang dewasa.
Kasat Samapta Polrestabes Surabaya Kompol Erika Purwana Putra mengatakan dalam operasi itu ada empat orang yang diamankan.
"Kami melakukan tindakan terhadap praktik prostitusi di Gang Dolly Surabaya. Kami amankan empat orang. Dua muncikari dan dua pekerja seks komersial," kata Erika, Minggu (16/11/2025).
"Dari empat orang itu, ada anak di bawah umur. Dan, saat ini, dalam prosesnya kami serahkan ke Satpol PP Surabaya, untuk melakukan asesmen dan perlindungan sosial," lanjutnya.
Simak Video "Video: Pemkot Surabaya Segel Gudang CV Sentoso Seal yang Viral Tahan Ijazah Karyawan"
(irb/hil)