Direktur RSUD Ponorogo Terseret OTT, Hartanya Capai Rp 14,5 M

Direktur RSUD Ponorogo Terseret OTT, Hartanya Capai Rp 14,5 M

Charolin Pebrianti - detikJatim
Minggu, 09 Nov 2025 10:00 WIB
Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo dr Yunus Mahatma ikut terseret OTT KPK Bupati Sugiri Sancoko
Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo dr Yunus Mahatma ikut terseret OTT KPK Bupati Sugiri Sancoko (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Dr Yunus Mahatma, Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo ikut terseret dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Yunus menjadi satu dari 13 orang yang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan suap jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Ponorogo.

Yang menarik, dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Yunus tercatat memiliki kekayaan yang bahkan melampaui Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko maupun Sekretaris Daerah Agus Pramono.

Berdasarkan LHKPN periodik tahun 2024 yang diakses melalui laman resmi elhkpn.kpk.go.id, Yunus memiliki total kekayaan senilai Rp14,54 miliar setelah dikurangi utang sebesar Rp 800 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Sugiri hanya melaporkan harta sebesar Rp 6,3 miliar, dan Agus Pramono senilai Rp 8,8 miliar.

ADVERTISEMENT

Rincian kekayaan dokter spesialis penyakit dalam tersebut terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp9,25 miliar, alat transportasi dan mesin Rp1,11 miliar, harta bergerak lainnya Rp25 juta, kas dan setara kas Rp4,7 miliar, serta harta lainnya Rp250 juta.

Aset tanah dan bangunan milik Yunus tersebar di beberapa daerah, antara lain Kota Madiun, Surabaya, dan Karanganyar. Di antaranya tanah seluas 4.600 meter persegi di Kota Madiun senilai Rp2,5 miliar, serta rumah dan tanah di Surabaya senilai Rp2,75 miliar.

Dalam laporan yang sama, Yunus juga memiliki dua mobil pribadi, yakni Honda HR-V 2021 senilai Rp240 juta dan BMW 320 2023 senilai Rp875 juta. Semua harta itu disebut berasal dari hasil sendiri.

"Seluruh kekayaan yang saya laporkan adalah hasil jerih payah selama bekerja di dunia kedokteran dan pelayanan publik," ujar Yunus Mahatma beberapa bulan lalu.

Dalam wawancara yang sama, Yunus mengungkap asal-usul namanya.

"Ayah saya guru sejarah. Nama 'Mahatma' itu mungkin terinspirasi dari Mahatma Gandhi," katanya.

Yunus lahir di Kabupaten Blitar, menghabiskan masa kecil hingga SMP di sana, lalu menempuh pendidikan SMA di Tulungagung. Ia menamatkan kuliah Kedokteran di Universitas Brawijaya Malang, kemudian menjadi PNS di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku pada 1991.

Kariernya sempat menanjak sebagai Kepala Seksi (Kasie) P2ML, lalu Kasie Sarana Prasarana Rumah Sakit dan Puskesmas. Namun pada 1999, Yunus memutuskan pindah ke Kabupaten Magetan, Jawa Timur, karena situasi kerusuhan di Maluku.

Setelah melanjutkan studi spesialis penyakit dalam di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, ia sempat mengabdi di Aceh, lalu kembali ke Magetan pada 2006. Yunus kemudian dipercaya menjadi Direktur RSUD dr Sayidiman Magetan sejak 2013 hingga 2019, sebelum akhirnya pensiun dini dan lolos asesmen sebagai Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo pada 2021.

Seperti diketahui, KPK melakukan OTT terhadap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko pada Jumat (7/11/2025). Dalam kasus ini, dr Yunus Mahatma juga turut diperiksa intensif.

Foto yang beredar menunjukkan Yunus hadir di Gedung Merah Putih KPK, Sabtu (8/11/2025) bersama Sugiri Sancoko dan Sekda Ponorogo Agus Pramono. Mereka diduga kuat terlibat dalam transaksi suap jabatan dan proyek di RSUD dr Harjono Ponorogo.

"Kasus ini tidak hanya menyangkut suap jabatan, tapi juga dugaan gratifikasi terkait proyek rumah sakit," ungkap Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers Minggu (9/11/2025).




(ihc/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads