Para saksi telah dipanggil untuk diperiksa dan dimintai keterangan untuk proses penyidikan tim Gabungan dari Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Jatim. Kini, polisi tengah memburu siapa tersangka atau orang yang paling bertanggungjawab dalam insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengatakan sejak naiknya status penyelidikan ke penyidikan pada 9 Oktober 2025, polisi telah melakukan gelar perkara. Maka, proses penegakan hukum ditingkatkan ke penyidikan serta mencari siapa tersangka di balik tragedi itu.
"Dengan ditingkatkannya status menjadi penyidikan, utamanya kami mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan peristiwa pidana yang terjadi dan juga menemukan tersangkanya," kata Abast saat konferensi pers di RS Bhayangkara H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya, Jumat (10/10/2025).
"Tentu (penyidikan) untuk dapat menemukan siapa tersangkanya, kami harus melakukan sesuai prosedur hukum yang berlaku, ini yg masih kami lakukan oleh tim gabungan penyidik (Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Jatim)," imbuhnya.
Jules memastikan pekan depan, ada saksi yang dipanggil untuk dimintai keterangan dalam penyidikan. Menurutnya, pemanggilan saksi hanya diperuntukkan bagi mereka yang relevan atau mengetahui hingga dinilai paling bertanggungjawab dalam tragedi itu.
"Kami rencanakan pada minggu ini membuat pemanggilan pada beberapa saksi yang tentu relevan, makannya sebelumnya sudah saya sampaikan tidak serta merta 17 saksi yang kami panggil atau mintai keterangan di proses penyelidikan bisa kami mintai keterangan pada proses penyidikan," ujarnya.
Polisi dengan 3 melati di pundaknya itu menegaskan apabila keterangan saksi dan alat bukti telah terkumpul, baru lah diketahui pembuktian unsur kelalaian atau pidana dalam kasus tersebut.
"Tapi, tentunya ini berproses, saksi yang akan menentukan, yang bisa menjadi alat bukti keterangan saksi guna membuktikan unsur kelalaian atau unsur pidana dalam proses ini," pungkasnya.
Seperti diketahui, ambruknya bangunan empat lantai Ponpes Al-Khoziny terjadi pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB. Akibatnya, ratusan santri yang tengah salat asar tertimbun reruntuhan.
Data dari Basarnas menyebutkan selama sembilan hari melakukan pencarian korban, sebanyak 171 orang telah dievakuasi, 67 orang meninggal dunia dan 104 orang selamat.
Simak Video "Video: Haikal Korban Ponpes Al Khoziny Masih Dirawat di HCU"
(auh/hil)