Polemik antara eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Imam Muslimin atau akrab disapa Yai Mim dan Sahara terus semakin memanas dengan saling melapor. Pihak Sahara menilai polemik yang terjadi sebenarnya persoalan sepele.
Setelah saling melapor atas dugaan pencemaran nama baik, kini keduanya juga telah membuat laporan tambahan.
Pihak Yai Mim membuat dua laporan tambahan ke Polresta Malang Kota pada Selasa (7/10/2025) atas dugaan persekusi serta penistaan agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pihak Sahara juga membuat laporan tambahan ke Polresta Malang Kota pada Rabu (8/10/2025) atas dugaan pelecehan seksual.
"Sebenarnya, ini kan permasalahan sepele yaitu perselisihan antar-tetangga. Ibarat di dapur yang sama, lalu ada dua piring yang bersenggolan dan berbunyi," ujar kuasa hukum Sahara, M Zakki kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).
Zakki pun prihatin ketika persoalan antara Sahara dengan Yai Mim justru berkembang hingga menjurus SARA.
"Lalu, apabila ada yang mengaitkan kasus ini dengan membawa masalah SARA, saya pikir itu terlalu berlebihan," tegasnya.
Meski begitu, Zakki menyakini bahwa masyarakat saat ini sudah cerdas dan bijak dengan meminimalisir isu-isu tersebut.
"Masyarakat sudah pintar dan bijaksana dalam meminimalisir isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan tersebut," katanya.
Zakki kembali menegaskan, bahwa perkara antara kliennya yaitu Sahara dan Yai Mim tidak ada hubungannya dengan persoalan SARA dan hanya murni kasus tindak pidana.
"Saya pertegas, ini tidak ada hubungannya dengan persoalan ras dan sebagainya. Ini persoalan konflik biasa, namun kami tidak tahu siapa yang menggoreng kasus ini hingga dikaitkan dengan masalah SARA," tandasnya.
Zakki juga mengungkapkan bahwa kliennya yaitu Sahara telah menghormati proses hukum yang masih berjalan dengan bersikap pasif dan tidak lagi melakukan update status di media sosial.
"Tidak perlu dibesar-besarkan dan bisa menilai sendiri. Bahwa kami selama ini pasif serta tidak sekalipun klien kami update status di media sosial, dan ini juga bentuk komitmen kami ingin menjaga kedamaian di Kota Malang," pungkasnya.
Sebagai informasi, konflik Yai Mim Vs Sahara diawali saat Yai Mim yang mewakafkan tanah depan rumahnya untuk jalan umum, protes kepada tetangganya Sahara, pemilik rental mobil yang kerap memarkir mobilnya di depan rumah Yai Mim. Hal ini membuat Yai Mim kerap kesulitan mengeluarkan mobil untuk beraktivitas.
Konflik ini pun berkepanjangan hingga Sahara memviralkan aksi Yai Mim yang gulung-gulung di tanah hingga berpura-pura stroke. Aksi itu terjadi saat Yai Mim mendapatkan intimidasi dari Sahara dan seorang lainnya.
Sahara dan Yai Mim pun akhirnya saling lapor ke Polresta Malang Kota. Buntut panjangnya, Yai Mim juga sempat diusir dari lingkungan tempat tinggalnya. Terungkap bahwa pengusiran ini merupakan akal-akalan Ketua RT, RW yang bersekongkol dengan Sahara.
Akhirnya kemarin (7/10/2025), Yai Mim kembali ke Polresta Malang Kota untuk diperiksa sebagai saksi. Ia juga menambah pasal laporan untuk Sahara dan melaporkan Ketua RT, Ketua RW hingga pihak-pihak lainnya
(auh/hil)