Sebanyak 9 ton beras dan 360 liter Minyakita digelontorkan untuk gerakan pangan murah (GPM) di Kota Mojokerto. Melalui GPM, pemerintah ingin memasok pangan dengan harga terjangkau kepada masyarakat.
Pada GPM kali ini, Pemkot Mojokerto bekerja sama dengan Bulog yang menyediakan 9 ton beras SPHP dan 360 liter Minyakita untuk 3 kecamatan. Salah satunya di Kantor Kecamatan Prajurit Kulon yang ditinjau langsung Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita).
GPM di tempat ini masih diminati masyarakat. Sebab, harga komoditas yang dijual semuanya lebih murah daripada di pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antara lain beras SPHP Rp 57.500/5 Kg, gula pasir Rp 17.500/Kg, Minyakita kemasan botol Rp 15.500/liter, Minyakita kemasan plastik Rp 15.000/liter, telur ayam Rp 27.000/Kg, bawang putih Rp 27.000/Kg, serta bawang merah Rp 29.000/Kg.
Ning Ita menjelaskan, GPM untuk memberi akses kepada masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau. Menurutnya, GPM merupakan program nasional untuk memperkuat ketahanan pangan yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau kita bicara tiga dimensi ketahanan pangan, yaitu ketersediaan, distribusi dan keterjangkauan harga, alhamdulillah di Kota Mojokerto semuanya sudah terpenuhi. Artinya, gerakan yang masif ini sudah mencapai outcome yang diharapkan," jelasnya di lokasi, Selasa (23/9/2025).
Ke depan, Ning Ita optimistis ketersediaan bahan pangan di Kota Mojokerto selalu terjaga dengan baik. Terlebih lagi Pemkot Mojokerto selalu bersinergi dengan semua instansi terkait, termasuk TNI, Polri dan kejaksaan.
"GPM juga mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, serta Kejaksaan yang bersinergi menjaga kelancaran dan keberlangsungan program di lapangan," tandasnya.
(auh/hil)