Pemkot Mojokerto memberi pelatihan kepada ibu-ibu PKK untuk mengolah kedelai menjadi aneka minuman dan kue. Tujuannya, supaya emak-emak mampu menyajikan olahan kedelai lebih variatif mulai dari kukis hingga brownies.
Pelatihan ini digelar di Pendapa Sabha Mandala Tama, Balai Kota Mojokerto. Puluhan anggota PKK dilatih mengolah kedelai menjadi aneka minuman dan kue mulai dari sari kedelai, tauwa, kukis, hingga brownies.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita membuka pelatihan ini. Menurutnya, kedelai menjadi alternatif sumber protein keluarga. Namun, akan membosankan apabila disuguhkan hanya berupa tempe atau tahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, ibu-ibu PKK dilatih lebih kreatif mengolah kedelai. Selain untuk memenuhi gizi keluarga, emak-emak juga diharapkan memanfaatkan keterampilan baru ini untuk membuka usaha rumahan.
"Melalui pelatihan ini kita belajar bagaimana mengolah kedelai lebih variatif sehingga bisa menjadi pilihan menu lain bagi keluarga," jelasnya di lokasi, Senin (22/9/2025).
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto, Lina Desriana Arisandi berpendapat kedelai bahan pangan lokal yang bisa diolah menjadi aneka makanan dan minuman sekaligus mempunyai nilai jual.
Menurutnya, pelatihan ini mempunyai 2 tujuan selaligus. Yaitu meningkatkan keterampilan para kader PKK dalam mengolah bahan pangan lokal, serta membekali mereka keterampilan untuk membuka bisnis rumahan berbahan kedelai.
"Kegiatan ini juga bentuk nyata sinergi antara Pokja 3 dan Pokja 4 yang saling mendukung dalam aspek ketahanan pangan, peningkatan gizi keluarga, serta pengembangan usaha ekonomi kreatif," tandasnya.
(dpe/abq)