997 Perusuh Demo Rusuh di Jatim Diamankan, Sejumlah Buku Disita

997 Perusuh Demo Rusuh di Jatim Diamankan, Sejumlah Buku Disita

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 18 Sep 2025 19:55 WIB
Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto saat press release perusuh demo di Mapolda Jatim
Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto saat press release perusuh demo di Mapolda Jatim (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Sebanyak 997 perusuh dari berbagai daerah di Jawa Timur diamankan buntut demo rusuh pada akhir Agustus. Selain itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti.

Dirkrimum Polda Jatim Kombes Widiatmoko mengatakan 997 orang yang diamankan terdiri dari 582 dewasa, 415 anak di bawah umur. Dari jumlah itu, 682 yang sudah dipulangkan dan 315 orang menjalani proses hukum sejak 29 Agustus hingga 16 September 2025.

Widiatmoko menjelaskan ratusan perusuh itu diamankan dari 4 wilayah di Jatim, yakni kawasan Polresta Sidoarjo, Polres Kediri Kota, Polres Jember, dan Polresta Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ungkap kasus perusuh di wilayah hukum di Jatim di 10 kota, yang paling menonjol di 4 kota, di Sidoarjo Malang, Jember, dan Kediri Kota," kata Widiatmoko, Kamis (18/9/2025).

Dari 4 wilayah itu, tercatat ada 179 perusuh yang diamankan di 4 daerah. Selain ada yang ditetapkan tersangka, mereka yang tak terbukti telah dipulangkan.

ADVERTISEMENT

"Di Sidoarjo, ada 40 orang yg diamankan, 12 dewasa dan 28 ABH (anak berhadapan dengan hukum). 22 dipulangkan, 18 proses hukum," jelas Widiatmoko.

Mereka yang diamankan dan diproses hukum di Sidoarjo, Widiatmoko menegaskan tak hanya melakukan provokasi. Ada pula yang menjarah hingga merusak fasilitas umum.

"Ada mencuri tameng milik petugas, kemudian kami juga temukan buku-buku bacaan berupa paham anarkisme dari salah satu tersangka berinisial GLM (24). Kemudian ada juga ABH berjumlah 10 orang," paparnya.

Ia menuturkan para tersangka memiliki peran masing-masing. Diantaranya melempari petugas dengan batu, berupaya membakar petugas dengan molotov, membakar pospol, hingga menjarah sejumlah benda milik petugas maupun kerangka motor yang terbakar.

"Untuk barang bukti yang kami amankan 11 buku berpaham anarkis, 42 batu, 10 jaket hoodie, 18 ponsel, 9 motor, hingga rompi dan tameng yang dicuri," sambungnya.

Di Polresta Malang Kota, ada 61 orang yang diamankan. Sebanyak 18 diantaranya ditetapkan tersangka dan ditahan lantaran terbukti membakar, memprovokasi, melempar petugas dengan bom molotov, hingga pelemparan ke petugas dan mako, hingga live Tiktok dengan ujaran provokasi.

Sedangkan dari Polres Kediri Kota, ada 71 orang yang diamankan. Dari jumlah itu, ada 49 orang yang menjalani proses hukum. Lalu, dari Polres Jember ada 7 orang yang diamankan. Mereka terdiri dari 5 dewasa dan 2 ABH.

"Para tersangka (di Kediri) melakukan pelemparan pada petugas, pengambilan atau pencurian barang-barang di kantor DPRD Kediri dan pos lantas, merusak kendaraan dinas, merusak mako, penghasutan dan provokasi warga, membuat akun medsos untuk memprovokasi, dan mencuri motor bangkai personel polri yang terbakar di Polres Kediri Kota," ungkapnya.

Selain warga Kediri, ia menyatakan ada pula pelaku yang berasal dari daerah lain, seperti dari Klaten Jateng. Saat didalami, didapati komunikasi di ponsel salah satu tersangka yang terafiliasi dengan kelompok anarkis tertentu di DKI Jakarta.

"Ada yang menarik, diantaranya yakni (tersangka) MS dan MA, memprovokasi warga untuk demo lalu diamankan. Kemudian ada SA dn AR yamg diamankan, mereka dikenakan pasal penghasutan, karena akunnya terafiliasi dengan kelompok anarkis di Jakarta," tuturnya.

Sebelumnya, ratusan perusuh yang terlibat dalam demo anarkis di Jawa Timur telah ditangkap. Polda Jatim kini memburu dalang dan siapa pendananya.

Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto mengatakan para perusuh diduga terafiliasi dengan kelompok tertentu yang berada di Jakarta. Hal ini lah yang sedang jadi fokus penyelidikan.

"Dari semua yang kami proses akan kami dalami, dari situ kita cluster dari masing-masing perbuatan, lalu kami analisa dan evaluasi, ini (aksi berakhir rusuh) kan serentak di Indonesia, berawal dari Jakarta lalu menyebar, kelihatan sekali ada yang menggerakkan," kata Nanang saat konferensi pers di gedung Bidang Humas Polda Jatim, Kamis (18/9/2025).

"Tapi, kami perlu pembuktian-pembuktian yang valid, kami akan terus bekerja dan bekerja untuk mengungkap," imbuhnya.




(irb/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads