Respons Emil Dardak soal Alat Pemantau Gunung Kelud Rp 1,5 M Hilang

Respons Emil Dardak soal Alat Pemantau Gunung Kelud Rp 1,5 M Hilang

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Senin, 15 Sep 2025 16:45 WIB
Wagub Jatim Emil Dardak
Wagub Jatim Emil Dardak (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Alat pemantau aktivitas Gunung Kelud seharga Rp 1,5 miliar hilang diduga dicuri orang. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak buka suara atas hilangnya alat tersebut.

"Itu kan (alat milik) badan geologi. Makanya kami terus berkoordinasi baik itu dengan PVMBG, badan geologi. Alat ini memang penting karena mendeteksi aktivitas gunung berapi," kata Emil usai menerima kunjungan Dubes Selandia Baru di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (15/9/2025).

Emil menegaskan, Pemprov Jatim akan bekerja sama dengan Badan Geologi untuk melakukan proses recovery pascahilangnya alat tersebut. Ia juga meminta semua warga menjaga alat pendeteksi bencana karena sangat penting kegunaannya bagi keselamatan warga itu sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tentu siap memberi kerja sama terbaik dengan badan geologi. Kami optimis dan yakin bahwa badan geologi bisa segera me-recovery pusat pos pantau tersebut, itu harapan kami," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Diketahui, kabar tentang pencurian alat pemantau Gunung Kelud itu disampaikan di akun instagram @badan.geologi. Dalam postingan tersebut, terdapat beberapa alat pemantau yang hilang dan kondisi setelah pencurian.

Peralatan pemantau gunung Kelud yang raib diambil orang yakni, GNSS Leica GR30 beserta kabel, Seismik Broadband Certimus plus kabel, kabel grounding tower dan penangkal petir.

Selain itu, kabel solar panel, 6 unit accu Panasonic LC-P1275NA, kabel accu, serta switch hub moxa juga hilang dicuri orang tidak bertanggung jawab.

"(Benar) awalnya alat ini sempat mati beberapa hari sebelum kejadian. Biasanya kalau mati itu karena aki ngedrop atau tertutup sesuatu. Saat kami datangi kemarin (8/9) ternyata sudah hilang, dibobol," kata petugas pengamat Gunung Kelud, Budi Prianto saat dikonfirmasi, Rabu (10/9/2025).

Alat pemantauan yang hilang itu merupakan milik Badan Geologi, Kementerian ESDM. Alat pemantau yang hilang itu sebelumnya dipasang di jalur pendakian via situs Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.

Menurut Budi, alat pemantauan aktivitas vulkanik itu sangat vital untuk mendeteksi potensi erupsi gunung Kelud sejak dini. Meskipun, aktivitas pemantauan Gunung Kelud mengalami gangguan, Budi memastikan, secara umum pemantauan masih berjalan karena alat yang dicuri tersebut merupakan perangkat cadangan (back up).

"Pemantauan tetap berjalan, hanya saja nanti analisa data yang bisa terganggu. Khususnya di titik tersebut," ujarnya.

Budi mengatakan, kerugian material akibat pencurian alat pemantau aktivitas Gunung Kelud itu ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar. Rencananya, pihak Badan Geologi akan segera melaporkan kasus ini ke polsek setempat.

"Kerugiannya mungkin bisa sampai Rp 1,5 miliar. Rencananya akan kami laporkan ke Polsek setempat, untuk menindaklanjuti peristiwa pencurian ini," tandasnya.




(hil/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads