Dua pemuda pembuat coretan vandalisme 'Police Killed People' di Pasuruan menyampaikan motif aksi mereka. Mereka menyebut aksi itu sebagai bentuk dukungan kepada Affan Kurniawan, ojol di Jakarta yang tewas dilindas truk polisi.
"Mereka telah mengaku melakukan pencoretan tersebut dengan motif mereka menyuarakan isi hati mereka terhadap kejadian di Jakarta di mana ojol yang meninggal karena terlindas oleh kendaraan polisi," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan Iptu Choirul Mustofa, Jumat (12/9/2025).
Mereka, sebut Choirul, dengan sadar telah meminta maaf dan membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi. Polisi melakukan pembinaan kepada mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka membuat surat pernyataan kemudian kita serahkan kepada orang tuanya," jelas Choirul.
Salah satu pelaku, BS, menyampaikan permintaan maaf. Ia sadar aksinya menyadari coretannya menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Saya meminta maaf atas kejadian yang kami perbuat yaitu vandalisme di Kota Pasuruan. Sekali lagi kami mohon maaf," ujarnya.
Sebelumnya, polisi mengamankan dua pemuda pembuat coretan vandalisme "Police Killed People" yang ditemukan di sejumlah titik Kota Pasuruan. Mereka yakni BS (22) warga Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo dan AM (25) warga Jl. Panglima Sudirman, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo.
Mereka diamankan di rumah masing-masing, Rabu (10/9) pukul 21.00 WIB. Pengungkapan ini berkat adanya informasi dari sejumlah saksi dan pemeriksaan CCTV di sejumlah lokasi. Polisi menemukan 3 cat semprot dan sepeda motor dan baju yang digunakan pada saat melakukan vandalisme.
Coretan 'Police Killed People' ditemukan di sejumlah lokasi. Dua di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, lalu di kawasan Ruko Cemara, Pasar Besar, kawasan Klenteng Pasuruan, serta Gedung Pancasila. Semua coretan sudah dihapus.
(irb/hil)