Gangster Bawa Sajam hingga Molotov Diciduk Polisi di Surabaya

Gangster Bawa Sajam hingga Molotov Diciduk Polisi di Surabaya

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 11 Sep 2025 17:40 WIB
Polisi amankan kelompok gangster di Surabaya
Polisi amankan kelompok gangster di Surabaya (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Polisi mengamankan kelompok gangster yang saling serang dan viral di media sosial. Tak hanya itu, kelompok tersebut juga tampak menggunakan senjata tajam serta molotov.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Senin (8/9) sekitar pukul 01.00 WIB. Lokasinya berada di Jalan Kalilom Lor Gang 3, Surabaya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, polisi menemukan tiga bilah senjata tajam, satu busur panah, serta dua pecahan botol bekas molotov.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Suroto menjelaskan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan terkait peristiwa itu.

"Dari hasil penyelidikan mengungkap adanya dua kelompok yang terlibat, yakni gangster SSTB sebagai pihak yang diserang, dan gangster All Star serta gabungan kelompok lain sebagai penyerang," ujar Suroto, Kamis (11/9/2025).

ADVERTISEMENT

Ada sembilan remaja yang diamankan. Masing-masing lima dari kelompok SSTB serta empat dari All Star.

"Identitas mereka tercatat mulai dari usia 14 hingga 21 tahun. Bahkan, satu di antaranya masih berstatus anak di bawah umur sehingga dilimpahkan ke Unit PPA Polres Pelabuhan Tanjung Perak," beber Suroto.

Ia menambahkan, berdasarkan pengakuan salah satu pelaku FFM (18), aksi penyerangan itu dilakukan hanya semata-mata untuk konten media sosial.

"Kelompoknya sengaja melempar molotov dan menyalakan kembang api ke arah gang tempat lawannya saat berkumpul, lalu meninggalkan lokasi dengan cepat menuju wilayah Tambaksari Surabaya," tambahnya.

Kini para remaja itu diamankan di Mapolsek Kenjeran untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga terus melakukan pengembangan untuk mengungkap kemungkinan adanya aktor lain di balik aksi tersebut.

"Kami akan menindak tegas setiap aksi gangster yang meresahkan masyarakat. Sebab tindakan pelaku tidak hanya membahayakan orang lain, namun berpotensi mengancam keselamatan diri sendiri," pungkas Suroto.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads