Fenomena gangster yang masih marak di Surabaya belakangan ini menjadi perhatian serius. Dalam rangka mencegah remaja terlibat aksi kriminalitas jalanan, Polrestabes Surabaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para murid baru di SMK Rajasa, Surabaya.
Sosialisasi tersebut digelar bertepatan dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Ada sekitar 460 siswa baru yang mengikutinya.
Satsamapta Polrestabes Surabaya pun menyampaikan materi soal bahaya keterlibatan dalam kelompok gangster dan pentingnya menjaga diri serta lingkungan kepada para siswa baru tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhir-akhir ini banyak terjadi tawuran gangster tiap hari libur. Hari ini kita sosialisasi dan edukasi supaya anak-anak tidak terlibat gangster yang saat ini lagi marak," ujar KBO Satsamapta Polrestabes Surabaya AKP Isbadi, Rabu (16/7/2025).
Selain materi penyuluhan, para siswa juga dikenalkan lebih dekat dengan tugas-tugas kepolisian.
Mereka berkesempatan melihat langsung praktik pengamanan gangster, demonstrasi pengamanan massa oleh polisi, hingga mencoba atribut tamengnya. Momen ini membuat para siswa tampak antusias dan bersemangat.
Tak hanya melalui sosialisasi, Isbadi juga menyampaikan bahwa selama ini pihak kepolisian rutin menggelar patroli untuk menjaga keamanan di Kota Surabaya.
"Selama ini kita laksanakan patroli Wani Jogo Surabaya, ada empat kelompok tim di selatan, timur, utara, dan barat. Setiap hari patroli supaya Surabaya aman tidak terjadi perkelahian gangster yang saat ini marak," tambah Isbadi.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Rajasa Aries Naim Mahani menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, kehadiran polisi menjadi bentuk dukungan nyata terhadap upaya sekolah dalam membentuk karakter siswa.
"Ternyata kami tidak sendiri. Alangkah cepat terselesaikannya suatu masalah yang sangat mengganggu ini, yang dulu bapak/ibu guru PR-nya luar biasa, ternyata ada kepolisian juga yang memperhatikan," ujar Aries.
MPLS di SMK Rajasa sendiri digelar selama lima hari, dimulai sejak Senin (14/7) hingga Jumat (18/7) mendatang. Di sekolah ini, juga ada guru BK serta tim khusus yang akan membantu menjaga ketertiban di lingkungan sekolah.
"Ada tim BK, lalu ada tim tartib yang siaga. Selain itu pihak sekolah juga bekerjasama dengan orang tua hingga kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban anak-anak," pungkas Aries.
(auh/hil)