Kejinya Afandi Habisi Bocah 7 Tahun Pakai Belencong

Round Up

Kejinya Afandi Habisi Bocah 7 Tahun Pakai Belencong

Auliyau Rohman - detikJatim
Minggu, 10 Agu 2025 09:15 WIB
Lokasi Afandi menghabisi Haidar di Pasuruan
Lokasi Afandi menghabisi Haidar di Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan -

Nasib tragis menimpa bocah 7 tahun di Pasuruan bernama M Haidar Musthofa. Ia ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya Dusun Areng-areng, Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, gegara dipukul tetangganya sendiri, M Afandi (32) pakai ganco atau belencong.

Peristiwa keji itu terjadi pada Sabtu (9/8/2025) siang. Kejadian bermula saat korban sedang bermain di depan halaman rumah. Lalu didatangi terduga pelaku dengan membawa sebuah belencong yang terbuat dari besi bergagang kayu.

Afandi kemudian melakukan pemukulan di kepala korban menggunakan belencong. Korban yang merupakan siswa kelas 1 SD itu lantas tersungkur dan terluka parah di bagian kepala. Darah bahkan masih terlihat di teras rumah korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terduga pelaku membawa pecok (belencong) yang terbuat dari besi bergagang kayu, kemudian memukulkannya ke arah kepala korban, yang mengakibatkan korban tersungkur dan mengeluarkan darah di lantai depan rumah," jelas Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Joko Suseno, Sabtu (9/8/2025).

Peristiwa itu membuat warga geger. Warga langsung mengamankan terduga pelaku.

ADVERTISEMENT

"Korban langsung dibawa ke RSUD Bangil dengan menggunakan ambulans desa dan sesampainya di RSUD Bangil korban dinyatakan meninggal dunia," terang Joko.

Polisi melakukan olah TKP dan memasang police lice dan memeriksa saksi-saksi. Tim Inafis Polres Pasuruan ke RSUD Bangil melakukan identifikasi di ruang jenazah.

"Hasil olah TKP ditemukan gumpalan darah di teras rumah korban dan sebuah pecok (belencong)," jelasnya Joko.

Kapolsek Wonorejo AKP Sugiyanto mengatakan, Afandi adalah tetangga korban yang rumahnya hanya berjarak sekitar 10 meter. Menurut Sugiyanto, Afandi diketahui sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

"Pelakunya orang stres (ODGJ)," terang Sugiyanto, Sabtu (9/8/2025).

Sementara itu, Kades Sambisirah, Abdurrohim tak pernah menyangka Afandi akan melakukan tindakan keji memukul kepala korban tak berdosa dengan belencong hingga tewas. Pasalnya pelaku dan keluarga korban tak pernah ada masalah.

Abdurrohim mengatakan pelaku selama ini berperilaku baik. Ia tak pernah membuat masalah di masyarakat. Sehari-hari Afandi menghabiskan waktu di rumahnya yang berada di seberang rumah korban.

Namun, Afandi disebut mengidap depresi yang disebabkan tak punya pekerjaan tetap dan pisah ranjang dengan istrinya. Meski perilakunya seperti orang normal, pelaku sering tak nyambung saat diajak ngobrol.

"Pelaku kalau nggak salah agak stres. Tapi pernah ke rumah, tiga kali, minta pekerjaan. Waktu ke rumah saya tidak ada, saya baru tahu (minta pekerjaan) dikasih tahu istri saya saat ada kejadian ini," kata Abdurrohim.

Pelaku diketahui, pelaku pernah menikah namun sudah pisang ranjang. Istrinya yang merupakan warga Desa Pukul, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan pulang ke rumah orang tuanya sejak Hari Raya Idul Fitri. Dari pernikahan itu, ia tak punya anak.

"Mungkin karena pisah ranjang dan tidak punya pekerjaan ini dia jadi stres," terang Abdurrohim.

Halaman 2 dari 2
(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads