Ulah Tak Manusiawi Bos Bank Plecit Nganjuk yang Sekap Karyawannya

Round Up

Ulah Tak Manusiawi Bos Bank Plecit Nganjuk yang Sekap Karyawannya

Amir Baihaqi - detikJatim
Kamis, 24 Jul 2025 08:30 WIB
Viral karyawan di Nganjuk diduga disekap
Karyawan bank plecit atau simpan pinjam disekap bosnya (Foto: Tangkapan Layar)
Nganjuk -

Seorang karyawan di Ngajuk mendadak viral di media sosial. Sebabnya, karyawan tersebut terkema video disekap dalam sebuah ruangan sempit berpintu besi, menyerupai sel tahanan.

Video tersebut menyebar di platform Facebook dan juga melalui aplikasi percakapan WhatsApp. Ada dua potongan video yang beredar luas. Salah satunya berdurasi 7 detik dan diunggah oleh akun Facebook bernama Raditya Haria Yuangga.

Dalam video tersebut, tampak seorang pria tergeletak di lantai beralas karet bermotif bunga. Pria itu mengenakan jaket dan celana panjang, namun bagian kepalanya tidak terlihat karena tertutup oleh pintu besi. Suara lirih yang terdengar dari dalam ruangan menggambarkan seolah ia sedang menahan dingin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, pada video kedua berdurasi 4 detik yang tersebar melalui WhatsApp, terlihat seorang pria tanpa mengenakan baju sedang merekam wajahnya dan memperlihatkan kondisi di sekitarnya. Lokasi diduga sama dengan video pertama.

Raditya Haria Yuangga, pemilik akun yang mengunggah video tersebut membenarkan bahwa dirinya yang pertama kali mempublikasikan rekaman itu. Ia mengaku mendapat laporan langsung dari korban penyekapan.

ADVERTISEMENT

"Itu saya yang upload di Facebook, betul. Saya dapat aduan dari korban yang disekap dalam ruang yang sempit seperti dalam video," ujar Angga.

Angga membeberkan pria yang disekap tersebut merupakan karyawan kantor koperasi atau bank plecit. Angga, yang juga anggota DPRD Kabupaten Nganjuk menyebut korban bernama Kevin (18) asal Medan.

Terungkapnya penyekapan itu, lanjut Angga, berawal dari aduan korban lain yang berhasil kabur dari penyekapan yang dilakukan pimpinan bank plecit atau koperasi simpan pinjam (KSP) Alpindo Joyo Makmur.

"Jadi terungkapnya ini atas laporan teman korban yang juga jadi korban kejahatan perusahaan koperasi tempat mereka bekerja," jelas Angga, Rabu (23/7/2025).

Korban kedua yang mengadu, lanjut Angga, tidak mengalami penyekapan, namun dipulangkan secara paksa karena dianggap melakukan kesalahan hingga menyebabkan korban memiliki utang hingga puluhan juta.

"Korban mengadu saya katanya temannya disandra dan saya cek benar," tandas Angga.

Ulah bos bank plecit itu akhirnya dilaporkan korban ke polisi dengan didampingi Angga. Laporan resmi masuk ke Satreskrim Polres Nganjuk Selasa (22/7) malam dan langsung ditangani oleh Polres Nganjuk.

"Korban penyekapan sudah melaporkan ke Satreskrim Polres Nganjuk tadi malam," ujar Angga.

Dalam laporannya, Angga turut menjalani pemeriksaan sebagai saksi. Pemeriksaan, oleh Satreskrim Polres Nganjuk, berlangsung hingga dini hari.

"Tadi pagi dini hari baru selesai saya dimintai keterangan di Satreskrim Polres Nganjuk," papar Angga.

Angga menyebut ada dua korban yang mengalami perlakuan tidak menyenangkan oleh bos KSP Alpindo Joyo Makmur. Ia berharap pihak kepolisian mengusut tuntas dan pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya.

"Semoga bisa bertanggung jawab atas perbuatannya melakukan penyekapan terhadap karyawannya," tandas Angga.




(auh/abq)


Hide Ads