Polisi Selidiki Kasus Mahasiswi Kehilangan Laptop di Bus Rosalia

Polisi Selidiki Kasus Mahasiswi Kehilangan Laptop di Bus Rosalia

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 18 Jul 2025 13:15 WIB
Unggahan korban dan Kantor Rosalia Indah Malang.
Unggahan korban dan Kantor Rosalia Indah Malang.(Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Kasus hilangnya laptop milik mahasiswa Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) di atas bus Rosalia Indah tengah diselidiki polisi. Sejumlah saksi dimintai keterangan, termasuk korban.

Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol M Sholeh mengatakan, pihaknya dalam penyelidikan ini sudah memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan.

Mereka adalah kru bus Rosalia Indah yang ditumpangi korban Tabita Sijabat (21), dengan rute Solo-Malang, Sabtu (12/7/2025). Penyelidikan ini menindaklanjuti laporan korban Nomor: STTPM/1111/VII/2025/SPKT/Polresta Malang Kota, Senin (14/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah melakukan penyelidikan dengan memanggil sejumlah pihak, mulai sopir, kondektur dan korban. Yang jelas kami sudah mengeluarkan surat perintah penyelidikan kasus tersebut," kata Sholeh kepada wartawan, Jumat (18/7/2025).

Sholeh menuturkan, dalam penyelidikan ini pihaknya belum memanggil manajemen Rosalia Indah sebagai perusahaan otobus dalam kasus ini.

ADVERTISEMENT

Namun, jika kasus sudah naik ke sidik, maka pihak Rosalia Indah sebagai yang penanggungjawab akan dipanggil dan dimintai keterangan.

"Untuk pihak Rosalia Indah masih belum. Nanti kalau sudah memenuhi bukti permulaan, baru naik sidik dan memanggil pihak bertanggungjawab atas peristiwa ini," tuturnya.

Sementara manajemen Rosalia Indah melalui Juru Bicaranya, Bayu Sasangka membenarkan bahwa ada kejadian kehilangan laptop oleh mahasiswi yang naik bus milik Rosalia Indah saat perjalanan Solo-Malang.

"Memang benar telah ada kejadian kehilangan laptop di dalam armada Rosalia Indah. Kami mewakili manajemen Rosalia Indah turut prihatin dan menyesalkan atas kejadian tersebut," ungkapnya.

Bayu juga menyampaikan keprihatinan atas kejadian yang dialami seorang penumpang kehilangan laptop dalam perjalanan menumpang bus Rosalia Indah.

"Memang benar telah ada kejadian kehilangan laptop di dalam armada Rosalia Indah. Kami mewakili manajemen Rosalia Indah turut prihatin dan menyesalkan atas kejadian tersebut," tuturnya.

Bayu juga berterima kasih kepada korban yang sudah melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Pihaknya memastikan mendukung langkah korban yang melapor ke kepolisian atas hilangnya laptop berisi file skripsi milik korban.

"Kami juga berterima kasih kepada penumpang telah kooperatif dengan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Tentunya Kami akan mendukung penuh proses ini dengan memberikan data-data yg diperlukan oleh kepolisian," jelasnya.

Bayu mengaku telah mendatangi Polresta Malang Kota bersama korban untuk menanyakan secara langsung perkembangan kasus yang sudah dilaporkan. Pihaknya akan mendukung penuh kepolisian dalam mengusut tuntas kasus ini.

"Alhamdulillah dari pihak Polresta Malang Kota telah menerima dengan baik kedatangan kami. Kami akan sepenuhnya mendampingi korban dalam proses pelaporan kepolisian ini sampai kasus ini dapat diusut dengan tuntas sehingga laptop dapat ditemukan dan pelaku dapat ditangkap," pungkasnya.

Seperti diberitakan, seorang mahasiswi mengaku kehilangan laptop saat menumpang bus Rosalia Indah tujuan Solo-Malang. Korban pun jengkel karena CCTV bus dalam kondisi mati. Kisah menimpa mahasiswi ini viral setelah akun X (Twitter), setelah diunggah akun @toongkool sejak Sabtu (12/7/2025), kemarin.

Korban menceritakan bagaimana kronologi kehilangan laptop berisi data skripsi tersebut. Dalam unggahan itu korban juga meluapkan kekecewaan, ketika melapor PO bus justru tidak merespon dengan baik.

Diceritakan, bahwa korban bertolak dari Terminal Gilingan, Kota Solo, Sabtu (12/7/2025), sekitar pukul 22.50 WIB malam. Karena membeli tiket dadakan, akhirnya ia mendapatkan kursi nomor 7D. Ketika awal menumpang bus, sempat ditawari bapak-bapak untuk berpindah ke kursi 6C, karena mengaku berteman dengan penumpang laki-laki yang duduk di kursi 7C.

Namun korban menolak, dan tetap memilih duduk di kursi 7D, karena berada dekat jendela.

"Di samping saya (7C) duduk bapak-bapak. Bapak di depan (6C) ngajak tukeran tempat duduk, karena berteman sama si 7C. Tapi saya menolak, karena mau duduk dekat jendela," tulisnya dalam cuitan di X seperti dilihat detikJatim, Rabu (16/7/2025).




(mua/hil)


Hide Ads