Polisi menggelar rekonstruksi perampokan sadis yang merenggut nyawa istri pengusaha di Desa Ima'an, Dukun, Gresik. Rekonstruksi tersebut menyedot animo masyarakat sekitar hingga tetangga desa.
Pantauan detikJatim, sekitar 500 orang lebih memadati depan rumah korban. Bahkan, kepadatan terjadi sepanjang jalan 50 meter di Desa Ima'an, tepatnya dari rumah pelaku hingga rumah korban.
Meski baru digelar pukul 12.00 WIB, warga sudah memadati lokasi sejak sekitar pukul 09.00 WIB. Ratusan warga tersebut datang untuk menyaksikan langsung reka ulang aksi perampokan sadis yang membuat warga Desa Ima'an selama ini resah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku, Ahmad Midhol yang merupakan tetangga korban, dikenal sebagai preman yang selama ini ditakuti warga.
"Ingin lihat langsung. Dia (Midhol) selama ini membuat warga ini ketakutan pak. Kita ingin lihat langsung katanya ditembak. Tadi datang sejak pukul 09.00 WIB," kata Minarti, warga sekitar Senin (7/7/2025).
Tak hanya memadati lokasi rekonstruksi, namun beberapa warga juga menyoraki para pelaku saat memperagakan adegan reka ulang.
Yayuk, warga lainnya, juga berteriak kepada Midhol saat berada di rumah korban. Ia menyayangkan aksi keji Midhol yang membuat putri kecil korban kehilangan sang ibu.
"Lapo mbok pateni Dol, deloken anake saiki gak duwe ibuk. Sakno Dol, wes matio nang penjara Dol. (Kenapa kamu bunuh Dol. Lihat sekarang anaknya tidak punya ibu. Kasihan anaknya Dol. Mending kamu mati di penjara Dol)," teriak Yayuk.
Midhol pun hanya diam sembari tersenyum tanpa penyesalan. Ia pun masuk ke rumah korban untuk memperagakan adegan selanjutnya.
Keramaian warga ini membuat polisi menyiapkan puluhan anggota untuk menjaga agar rekonstruksi berjalan aman dan lancar. Terutama mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
"Sesuai perintah Pak Kapolres, kita terjunkan 30 anggota samapta untuk melakukan pengamanan," kata KBO Satreskrim Polres Gresik Iptu Muhammad Nur Setyabudi.
Heri menambahkan, selain dari kesatuannya, puluhan anggota Reskrim dari Polres Gresik dan anggota Polsek Dukun juga turut mengamankan. Pihaknya juga mendapat bantuan dari anggota Koramil dukun untuk melakukan penjagaan.
"Alhamdulillah rekonstruksi berjalan lancar meski animo masyarakat sangat besar untuk datang ke lokasi," pungkas Heri.
Untuk diketahui, Midhol adalah salah satu dari tiga komplotan perampok yang menyatroni rumah seorang pengusaha asal Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik, Mahfud pada 16 Maret 2024 lalu. Dua pelaku lainnya adalah Sobikhul Alim dan Asrofin. Tak cuma menggasak harta benda, kawanan itu juga mengahabisi istri Mahfud, Wardatun Toyibah.
Rumah Midhol dan Mahfud berdekatan. Bahkan, keduanya saling kenal. Kala itu, pelaku menggasak uang Rp 150 juta yang disimpan korban di laci kamar.
Dalam perjalanannya, polisi sempat meminta keterangan pelaku Sobikhul Alim. Namun tak lama setelah diperiksa, Sobikhul Alim ditemukan tewas bunuh diri dengan menenggak sianida.
Jasad pemuda berusia 20 tahun itu ditemukan di tengah sawah, Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Gresik pada 26 Maret 2024. Belakangan diketahui bahwa Sobikhul Alim nekat mengakhiri hidupnya karena takut masuk penjara.
Hal itu sesuai dengan keterangan Asrofin yang ditangkap Sat Reskrim Polres Gresik di Wonosalam, Kabupaten Jombang pada 7 April 2024. Asrofin mengakui bahwa dirinya dan Sobikhul Alim diberi masing-masing Rp 8 juta oleh Midhol. Kini Asrofin tengah menjalani masa hukuman setelah hakim memvonisnya 12 tahun penjara.
Sementara Midhol sendiri langsung kabur membawa ratusan juta rupiah ke luar Jawa setelah merampok. Selama ini Midhol dikenal sebagai preman kampung.
Tiga komplotan perampok bengis itu memiliki peran masing-masing saat beraksi. Midhol memegang peranan vital, ia yang masuk ke kamar korban lalu mengeksekusi atau membunuh Wardatun Toyibah dengan menusukkan sejenis pisau ke leher dan dada korban hingga tewas. Midh juga yang menggasak uang ratusan juta milik korban.
Sementara peran pelaku Asrofin yakni mencongkel pintu belakang dan mengambil handphone milik Mahfud. Sedangkan pelaku Sobikhul Alim turut serta membawa tali untuk mengikat korban jika ada perlawanan.
Diberitakan sebelumnya, Tim Macan Giri Sat Reskrim Polres Gresik meringkus Ahmad Midhol, otak pelaku perampokan sadis di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Selama melarikan diri, Midhol ternyata bersembunyi di tengah kebun sawit.
(auh/hil)