Jukir Resmi Minimarket Surabaya Jadi Korban Premanisme, Polisi Selidiki

Jukir Resmi Minimarket Surabaya Jadi Korban Premanisme, Polisi Selidiki

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 12 Jun 2025 18:20 WIB
Hadi Purwanto, jukir resmi di salah satu minimarket di Jalan Kartini, Surabaya yang diintimidasi sejumlah preman.
Hadi Purwanto, jukir resmi di salah satu minimarket di Jalan Kartini, Surabaya yang diintimidasi sejumlah preman.(Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Seorang juru parkir (jukir) resmi di salah satu minimarket Jalan Kartini, Surabaya mengaku diintimidasi oleh preman. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (5/6) malam.

Padahal, Pemkot Surabaya saat ini tengah masif memberantas juru parkir liar (jukir) hingga meminta minimarket menyediakan petugas parkir resmi.

Kapolsek Tegalsari Kompol Rizki Santoso menyebut, pihaknya telah menerima pengaduan atas peristiwa tersebut. Polisi tengah menyelidiki kasus ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul ada pengaduan salah satu minimarket mendapat intimidasi dari jukir liar atau preman," ujar Rizki saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (12/6/2025).

Saat ini, tengah dilakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas para pelaku.

ADVERTISEMENT

"Saat ini sedang kami lidik pelakunya. Perkembangan kami sampaikan kembali," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, juru parkir yang mendapat intimidasi tersebut diketahui bernama Hadi Purwanto. Pada Kamis malam (5/6) sekitar pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB, Hadi didatangi oleh beberapa orang yang mengklaim bahwa lahan parkir tersebut berada di bawah kendali mereka.

Awalnya hanya dua orang yang datang, namun tak lama kemudian jumlah mereka bertambah menjadi sekitar delapan hingga sembilan orang yang berupaya menekan Hadi agar menyerahkan kembali pengelolaan parkir di area minimarket tersebut.

"Intimidasi minta lahan, minta tempat buat makan sehari-hari. Kita arahkan untuk mediasi bahwasanya ini tempat Indomaret," ujar Hadi kepada awak media di lokasi kejadian pada Rabu (11/6/2025).

Tak hanya menuntut penguasaan lahan, kelompok preman itu juga sempat membentak Hadi yang baru beberapa hari resmi menjadi juru parkir. Beruntung, kejadian tersebut tidak sampai berujung pada tindakan kekerasan fisik.

"Tidak ada kekerasan, bentak-bentak iya. Mengancam minta lahan parkir. Mediasi bahwasanya di sini sudah diberi arahan dari Pak Eri (wali kota) bebas parkir. Responnya menyanggupi," lanjutnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mendorong Hadi sebagai jukir resmi agar tidak gentar menghadapi aksi premanisme semacam itu, terlebih lagi jika bertujuan menguasai lahan parkir.

"Kemarin teman-teman yang petugas parkir iki diparani preman, ditekan untuk mereka menggantikan tempat jukirnya. Saya bilang, 'lawan!'," tegas Eri saat ditemui di lokasi yang sama.

Eri juga menambahkan bahwa preman yang sempat mengintimidasi Hadi di area minimarket di Jalan Kartini kini telah ditindak oleh aparat kepolisian, khususnya oleh Polsek setempat berdasarkan arahan dari Polrestabes Surabaya.

"Pak Kapolres kemarin memerintahkan Pak Kapolsek agar ditangkap. Sudah," pungkasnya.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads