Pemkot Surabaya tengah sibuk memberantas juru parkir (jukir) liar dengan meminta minimarket menyediakan jukir resmi sesuai Perda Kota Surabaya 3/2018 tentang Perparkiran. Di tengah situasi ini, ada seorang jukir resmi di salah satu minimarket di Jalan Kartini yang diintimidasi preman.
Jukir yang mengalami intimidasi itu bernama Hadi Purwanto. Pada Kamis (5/6) malam antara pukul 20.00 WIB-21.00 WIB dia didatangi sejumlah orang yang menyatakan bahwa lahan parkir itu di bawah penguasaan mereka.
Dari mulanya yang datang 2 orang, tidak lama kemudian datang sejumlah orang lagi dengan total 8 hingga 9 orang untuk melakukan intimidasi terhadap Hadi agar mengembalikan lahan parkir di minimarket tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intimidasi minta lahan, minta tempat buat makan sehari-hari. Kita arahkan untuk mediasi bahwasanya ini tempat Indomaret," kata Hadi kepada wartawan di lokasi, Rabu (11/6/2025).
Selain datang meminta lahan, sekelompok preman itu juga sempat membentak-bentak Hadi yang baru beberapa hari direkrut menjadi jukir resmi. Untung saja tidak sampai terjadi tindakan kekerasan terhadap dirinya.
"Tidak ada kekerasan, bentak-bentak iya. Mengancam minta lahan parkir. Mediasi bahwasanya di sini sudah diberi arahan dari Pak Eri (wali kota) bebas parkir. Responnya menyanggupi," jelasnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Hadi sebagai jukir resmi agar berani melawan tindakan premanisme seperti itu. Apalagi dengan alasan menguasai lahan parkir itu.
"Kemarin teman-teman yang petugas parkir iki diparani preman, ditekan untuk mereka menggantikan tempat jukirnya. Saya bilang, 'lawan!'," kata Eri ditemui pada kesempatan yang sama.
"Maka saya berharap tidak ada preman lagi di Surabaya. Kenapa petugas parkir iki ditekan? Ya karena ingin menguasai lahan ini. Tapi saya sampaikan, ojok wedi, Mas, awak dewe lawan preman itu," tambahnya.
Eri menyatakan bahwa preman yang mendatangi dan mengancam Hadi di minimarket Jalan Kartini saat ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian, terutama oleh Polsek setempat atas arahan dari Polrestabes Surabaya.
"Pak Kapolres kemarin memerintahkan Pak Kapolsek agar ditangkap. Sudah," pungkasnya.
(dpe/abq)