Usai sempat kecewa dengan pelayanan yang diterimanya saat pertama kali melapor, AA akhirnya mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan menerima surat tanda terima pengaduan masyarakat (dumas) dari Polrestabes Surabaya, Rabu (28/5/2025).
AA sebelumnya melaporkan dugaan penipuan belanja online yang dilakukan oleh Lisa Mariana. Dirinya merasa dirugikan setelah memesan piama atau pakaian tidur dari Lisa melalui akun Instagram, namun barang yang dipesan tak kunjung diterima. Kerugiannya pun mencapai Rp 1,8 juta.
Kepada detikJatim, AA bercerita soal pengalamannya yang sempat mengecewakan saat mendatangi SPKT Polrestabes Surabaya, Selasa (27/5/2025) malam. Pelayanan yang diterimanya saat itu jauh dari kata ramah. Berbeda dengan saat ia kembali datang keesokan harinya.
"Yang siang ini enak, sudah diterima, sudah dapat surat tanda terima dumas juga," kata AA saat dihubungi detikJatim melalui panggilan seluler, Rabu (28/5/2025).
AA mengungkapkan, durasi pelaporan dan waktu tunggu saat itu berlangsung cepat. Petugas yang bertugas pun jauh lebih komunikatif dan humanis dibanding malam sebelumnya.
"Yang hari ini enak kok pelayanannya, saya dilayani dengan baik, berbeda dengan semalam. (Hari ini) suruh nunggu saja, nanti dapat panggilan. Saya nunggunya juga cuma sebentar," ujarnya.
Meski sempat kecewa, AA mencoba memaklumi perlakuan yang diterimanya. Ia menduga petugas yang melayaninya semalam sudah kelelahan.
"Ya mungkin bapaknya yang semalam sudah capek atau bagaimana. Daripada yang semalam, hawa-hawanya kayak meremehkan, mungkin beliaunya lagi sibuk atau seperti apa, tapi ya seharusnya tidak seperti itu (cara berkomunikasi kepada masyarakat)," imbuhnya.
AA juga menceritakan bagaimana saat itu ia diminta mengetik sendiri laporan yang hendak disampaikan, tanpa arahan yang baik.
"Harusnya ya bilang saja 'Mohon maaf, Mbak bisa bikin sendiri tidak? Soalnya kita lagi banyak (urusan) atau bagaimana'. Jadi kan enak, nah semalam kok, Ya Allah kok begini banget, malah bilang tidak ada waktu buat ngetik, seolah meremehkan," katanya.
Tak hanya AA, menurut pengakuannya, korban lain dari kasus dugaan penipuan piama ini juga sudah mulai melapor ke pihak berwajib meski di luar Surabaya.
"Ada yang laporan juga kok, tapi tidak di Surabaya. Kayaknya memang (korban) tidak orang Surabaya saja deh, malah ada yang bilang dan sudah order barangnya nggak ori, yang datang nggak sesuai," katanya.
Lisa Mariana dan Kuasa Hukumnya Angkat Bicara
Di sisi lain, Lisa Mariana pun angkat suara terkait pelaporan dugaan penipuan ini. Melalui kuasa hukumnya, Jhon Boy Nababan, Lisa menyebut laporan yang dibuat oleh warga Surabaya itu tak lepas dari viralnya nama Lisa yang terseret dalam kasus dugaan perselingkuhan dengan Ridwan Kamil.
"Masalah kasus piama, itu juga kan udah saya bilang beberapa kali. Dengan perkara antara LM dan RK akan timbul tokoh-tokoh baru dan peran-peran baru yang tujuannya tidak mengerti buat apa," kata Jhon usai sidang gugatan terhadap Ridwan Kamil di PN Bandung, Rabu (28/5/2025).
Meski demikian, Jhon memastikan kliennya akan bersikap kooperatif terhadap proses hukum yang berjalan.
"Mungkin, posisinya karena ini udah viral, jadi sekalian. Jadi yang jelas, klien kami apapun permasalahan hukumnya akan siap hadir jika ada surat panggilan resmi dari kepolisian," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, AA melaporkan Lisa Mariana ke Polrestabes Surabaya setelah mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 1,8 juta usai memesan lima piama dan satu tas makeup. Sayangnya, barang tak kunjung diterima dan upaya refund yang dijanjikan pun tidak terealisasi. Lebih parah, kontak AA justru diblokir oleh pihak endorsement Lisa Mariana.
AA pun berharap, laporan ini bisa segera ditindaklanjuti oleh kepolisian dan kasus serupa tak kembali memakan korban.
(irb/hil)