.webp)
Kepada detikJatim, AA sempat mengeluh karena pelayanan yang dia terima pada Selasa (27/5/2025) malam kurang baik. Sangat berbeda ketika dirinya melakukan pelaporan itu pada Rabu (28/5/2025) siang.
"Yang siang ini enak, sudah diterima, sudah dapat surat tanda terima dumas juga," kata AA saat dihubungi detikJatim melalui panggilan seluler, Rabu (28/5/2025).
AA menjelaskan laporan dan durasi tunggu hari ini sangat singkat. Bahkan menurutnya petugas yang melayaninya menurutnya lebih komunikatif dan lebih humanis dari kemarin malam.
"Yang hari ini enak kok pelayanannya, saya dilayani dengan baik, berbeda dengan semalam. (Hari ini) suruh nunggu saja, nanti dapat panggilan. Saya nunggunya juga cuma sebentar," ujarnya.
Meski telanjur kecewa, AA mengaku memaklumi hal itu. Dia berupaya melupakan kejadian itu dan meminta polisi agar segera menindaklanjuti kasus dugaan penipuan yang dia alami.
"Ya mungkin bapaknya yang semalam sudah capek atau bagaimana. Daripada yang semalam, hawa-hawanya kayak meremehkan, mungkin beliaunya lagi sibuk atau seperti apa, tapi ya seharusnya tidak seperti itu (cara berkomunikasi kepada masyarakat)," imbuhnya.
Saat melapor ke SPKT pada Selasa malam, AA mengaku dilayani dengan cara petugas yang meremehkan. Dia bahkan sempat diminta untuk mengetik sendiri laporan yang hendak disampaikan.
"Harusnya ya bilang saja 'Mohon maaf, Mbak bisa bikin sendiri tidak? Soalnya kita lagi banyak (urusan) atau bagaimana'. Jadi kan enak, nah semalam kok, Ya Allah kok begini banget, malah bilang tidak ada waktu buat ngetik, seolah meremehkan," katanya.
AA mengatakan bahwa korban lain dari penipuan piama Lisa Mariana juga sudah melapor ke pihak kepolisian. Tapi korban lain itu tidak berasal dari Surabaya.
"Ada yang laporan juga kok, tapi tidak di Surabaya. Kayaknya memang (korban) tidak orang Surabaya saja deh, malah ada yang bilang dan sudah order barangnya nggak ori, yang datang nggak sesuai," katanya.
(dpe/abq)
