Viral video pemukulan terhadap seorang siswa SMP di Kecamatan Klampis, Bangkalan. Keluarga korban buka suara sebut penganiayaan itu diduga melibatkan wali murid siswa dilakukan di sekitar sekolah.
Suherman, orang tua siswa bernama AS yang diduga menjadi korban pemukulan dalam video yang menyebutkan bahwa setelah peristiwa tersebut anaknya mengalami luka-luka.
"Anak saya dipukul oleh temannya. Bahkan katanya orang tua temannya dan keluarga lainnya juga datang ke sekolah," ujar Suherman kepada detikJatim, Selasa (20/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan pertengkaran antara anaknya dengan temannya itu bermula dari penertiban rambut siswa yang panjang oleh guru di sekolah. Korban AS memotong rambut pelaku di sekolah sehingga pelaku melapor ke keluarga dan mendatangi sekolah.
"Pelaku ini mengaku dikeroyok oleh anak saya. Sehingga keluarganya tidak terima dan memukul anak saya di sekolah," katanya.
Suherman menjelaskan bahwa anaknya mengalami beberapa luka pada bagian tubuhnya. Di antaranya memar di bagian mata, pelipis kanan, juga di bagian paha. Dia juga menyebutkan bahwa anaknya juga sempat dipukul pada bagian kepala.
"Untuk sementara saya menolak mediasi. Kami tetap melanjutkan ke jalur hukum atas pemukulan ini," katanya.
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 26 detik itu memperlihatkan seorang siswa memakai seragam SMP dipukuli temannya yang sama-sama memakai seragam. Terlihat juga seorang laki-laki yang lebih dewasa memakai kaus merah memegangi korban agar lebih yang dipukuli.
Terdengar suara pria yang seolah menyuruh siswa pelaku pemukulan agar terus memukuli korban. Tampak sejumlah orang tua bahkan seorang ibu-ibu yang ada di lokasi itu diam saja, mereka tidak terlihat berusaha melerai atau menghalangi aksi pemukulan itu meski korban tak berdaya.
Penganiayaan yang diduga melibatkan kerabat dari siswa pelaku pemukulan. Peristiwa ini saat ini telah dilaporkan ke polisi oleh keluarga siswa korban pemukulan. Polisi pun tengah melakukan penyelidikan atas kasus ini.
"Kami masih dalami dulu perkaranya," kata Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Hafid Dian Maulidi.
(dpe/hil)