.webp)
Aksi premanisme kian meresahkan warga. Dalam sebulan terakhir, sejumlah kasus kekerasan dan pungutan liar marak terjadi, bahkan tak jarang menyasar petugas kepolisian. Preman pun nekat menenggak minuman keras (miras) di depan aparat.
Puncaknya, saat ditegur karena menenggak miras, sekelompok preman justru melawan petugas. Kejadian ini memicu reaksi cepat dari Polsek Waru. Petugas langsung melakukan razia tertutup di pintu keluar Terminal Purabaya, Bungurasih, Minggu (11/5/2025) siang.
Kapolsek Waru Kompol M. Amin mengatakan, razia dilakukan sebagai langkah tegas untuk menekan aksi premanisme yang makin menjadi-jadi. Razia dilakukan secara masif dan tidak terbuka agar pelaku tak sempat kabur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dilakukan secara terbuka, mereka ya kabur semua. Makanya razia kita lakukan secara tertutup," ujar Kompol Amin kepada detikJatim, Senin (12/5/2025).
Dalam operasi bertajuk Ops Pekat Semeru itu, petugas mengamankan dua pria yang diduga kuat terlibat aksi premanisme dan pungutan liar terhadap penumpang bus. Keduanya adalah AK (64) warga Pagerwojo, Buduran, dan FU (23) warga Kadur, Pamekasan.
"Barang bukti yang kita amankan antara lain dua bendel tiket bus kosong tanpa nomor register dan satu lembar tiket bus antarprovinsi warna biru," jelas Amin.
Tak hanya di terminal, razia juga akan digelar di titik-titik rawan lainnya di wilayah hukum Polsek Waru. Kompol Amin mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melapor jika melihat aksi premanisme.
"Jangan sampai aksi ini meluas ke tempat lain dan meresahkan masyarakat. Kami harap masyarakat segera lapor kalau menjumpai praktik semacam ini," pungkasnya..
(ihc/abq)
