Riezky Aprilia, Mantan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP memberikan kesaksian tentang momen ketika Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memintanya mundur dari Dapil 1 Sumatera Selatan demi Harun Masiku. Riezky mengaku sempat menangis mempertanyakan kenapa dirinya diminta mundur?
Dia sampaikan kesaksian itu saat dihadirkan sebagai sakai dalam kasus dugaan suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR untuk Harun Masiku dan perintangan penyidikan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Sidang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (7/5).
Awalnya, Riezky mengakui bahwa dirinya sempat bertemu dengan eks kader PDIP, Saeful Bahri di Singapura. Dia mengatakan, Saeful membawa sebuah amplop cokelat berisi fatwa Mahkamah Agung (MA). Riezky mengatakan, Saeful meminta dirinya mundur dari Dapil 1 Sumsel atas perintah Hasto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa pun mendalami keterangan Riezky, bagaimana dirinya memastikan bahwa perintah itu memang benar dari Hasto, bukan hanya pencatutan nama belaka?
"Saksi baru pertama kali ketemu Saeful, bagaimana Saksi bisa meyakini bahwa yang disampaikan Saeful dari Sekjen. Jangan-jangan, kita khawatir nih, Saeful mencatut nama (Hasto), bagaimana Saksi membuktikan bahwa benar ini ada pesan yang disampaikan Saeful setelah dihubungi tadi dari Pak Sekjen?" kata jaksa KPK Budhi S.
"Yang pasti, yang saya pahami, perintah Sekjen itu keluar dari mulut Saeful berkali-kali. Dan kemudian di hadapan saya untuk mengonfirmasi dia telepon lah Donny Tri istiqomah," jawab Riezky.
"Dalam percakapan itu, seingat saya, Donny Tri itu bilangnya, 'Udah, nanti saya yang ngomong ke Sekjen gini' gitu terus. Masalah faktor kedekatan dengan Sekjen atau atas perintah Sekjen, itu yang saya pahami, based on verbal dari Saeful Bahri dan Donny Tri karena ada percakapan di telepon itu," lanjutnya.
Singkatnya, Riezky menolak permintaan itu. Dia mencoba mengonfirmasi sendiri perintah itu kepada Hasto. Dia bertemu dengan Hasto pada 27 September 2019 dan menanyakan langsung mengapa dirinya diminta mundur?
"Saksi bertemu dengan Terdakwa di tanggal 27, ya?" tanya jaksa.
"Iya," jawab Riezky.
Riezky menangis menceritakan percakapan antara dirinya dan Hasto dalam pertemuan itu. Dia ceritakan juga momen yang emosional ketika dirinya berupaya melawan Hasto dengan mengatakan kepada pria itu bahwa dirinya hanya Sekjen, bukan Tuhan.
"Kemudian apa yang dibicarakan waktu itu?" tanya jaksa.
"Mudah-mudahan saya nggak salah, waktu itu saya hadir Pak Sekjen, bahwa saya mempertanyakan masalah pelantikan saya. Pelantikan saya, undangan saya. Sempat terjadi dialog pada saat itu, bahwa saya akan diberi undangan apabila saya bersedia mundur. Saya mempertanyakan alasannya apa, apa alasan saya disuruh mundur pada saat itu," kata Riezky sambil menangis.
"Karena saya juga kader partai, saya bekerja buat partai ini juga. Dan waktu itu saya jujur saya sudah sedikit emosional karena capek, saya capek saya terus-terusan gitu," imbuhnya.
Riezky menyebut saat itu Hasto juga menemuinya dalam keadaan emosional. Dia mengaku bersedia mundur jika mendengar langsung perintah dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Pada saat itu saya paham mungkin Pak Sekjen juga capek. Beliau emosional, saya emosional, sampai beliau menyampaikan bahwa ini perintah partai. Ini mohon maaf kalau saya agak mencoba mengingat, saya bilang, saya akan mundur apabila saya mendengar langsung dari Ibu Ketua Umum pada saat itu," kata Riezky.
"Dan Pak Sekjen menjawab dan itu yang saya tidak akan pernah saya lupakan karena agak kaget untuk pertama kali saya bisa berinteraksi, 'Saya ini Sekjen Partai'. Di situ saya reaksi, saya juga emosi, saya berdiri, 'Saya tahu Anda Sekjen Partai, tapi Anda bukan Tuhan'. Itu yang saya sampaikan, waktu yang singkat Pak Sekjen tapi sangat melekat sampai sekarang di benak saya," imbuhnya.
Riezky mengaku tak jadi bertemu dengan Megawati. Dia lalu meninggalkan ruang pertemuan tersebut setelah dilerai kader PDIP, Komarudin Watubun.
"Dan saya emosi, saya jujur, saya akui, saya emosi pada saat itu, dan memang dilerai oleh Pak Komarudin Watubun saya langsung meninggalkan ruangan. Saya meninggalkan ruangan, habis itu saya langsung pulang," ujar Riezky.
Riezky juga mengaku hingga saat ini tak tahu alasan ia diminta mundur adalah demi Harun Masiku.
"Kemudian tadi kan Saksi mengatakan Saksi akan bersedia mundur ketika Saksi sudah bertemu dengan Ibu Ketua ya, jadi saksi ketemu dengan Ibu Ketua?" tanya jaksa.
"Nggak," jawab Riezky.
Artikel ini sudah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini.
(dpe/hil)