Kakek Sujito nekat bacok 3 tetangganya saat Salat Subuh karena masalah tanah. Tanah berukuran 2x10 meter itu berada di samping kiri rumah milik Cipto Rahayu, bersebelahan dengan bengkel milik Sujito di gang buntu.
Informasi yang dihimpun detikJatim, kekecewaan dan sakit hati Sujito (67) dipendam lama karena beberapa kali datang ke Kantor Desa Kedungadem, Bojonegoro untuk mediasi dengan kades, tapi tidak membuahkan hasil.
Kades Kedungadem, Agus Hari Purwanto membenarkan bahwa tanah di samping bengkel dan rumah Cipto Rahayu itulah yang menjadi pangkal kekecewaan Sujito (67).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan sengketa sebenarnya. tapi kecewa dengan Pak Cip, tanah dia jadi jalan. Tapi kan orang beli ya sudah sesuai ukuran. Kenapa juga dulu saat pembuatan sertifikat dia (Sujito) mau tanda tangan pada 2015," kata Agus kepada detikJatim, Rabu (30/4/2025).
Agus juga membenarkan, beberapa pekan sebelum peristiwa berdarah itu terjadi, Sujito sempat kembali ke kantor desa untuk menanyakan kembali status tanah yang dijadikan jalan itu.
"Baru hitungan minggu pernah ke pemdes. Tanah ini dulu milik orang tuanya Pak Jito. Dulunya satu sertifikat dipecah jadi 3. Dibagi sama adiknya. Dan sebagian dibeli Pak Cip," kisahnya.
![]() |
"Saat pembuatan sertifikat, otomatis minta persetujuan dijadikan jalan. Dan ini sudah tidak jadi kewenangan desa saat ini. Dan pada 2015 kadesnya belum saya," imbuh Agus.
Agus sangat menyesalkan peristiwa subuh berdarah di Musala Al Manar, RT 4, RW 2, Desa Kedungadem, pada Selasa (29/4) pagi. Tiga warganya jadi korban pembacokan oleh Sujito.
Korban tewas adalah Abdul Aziz, mantan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Kedungadem, Bojonegoro yang kini menjadi Ketua RT setempat.
Selain itu, para korban, yakni Arik Wijayanti (60) dan Cipto Rahayu hingga saat ini masih menjalani perawatan medis di RSUD Bojonegoro karena mengalami luka yang parah di kepala dan tangannya.
Kasatreskrim AKP Bayu Adjie Soedarmono menyebutkan dari hasil visum, Istri Abdul Aziz bernama Arik Wijayanti mengalami 3 luka bacok di kepala dan tubuhnya, dengan panjang luka masing-masing 7 centimeter.
Arik sudah sadarkan diri. Sementara Cipto Rahayu yang juga mengalami luka bacok di kepala dan tangan saat ini masih terbaring kritis di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
"Saat ini, korban dirawat intensif di ruang ICU, dan belum sadarkan diri. Korban masih kritis dan belum sadar," ucap AKP Bayu.
(dpe/hil)