Biro umrah Indonesia Haji Training Center (IHTC) buka suara setelah puluhan warga di Nganjuk mengaku tertipu. Ini setelah para korban tak bisa berangkat ke Tanah Suci.
"Saya tidak nipu pak," ujar Direktur Utama (Dirut) IHTC, Yanti Veronika saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (28/4/2025).
Yanti juga membantah bahwa pihaknya disebut biro umrah, namun hanya sebagai pendamping saja. Sedangkan pemiliknya atas nama Taufik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bukan biro pak. Kami lembaga pendampingan umrah sesuai surat izinnya," kata Yanti.
"Hanya saja jamaah minta di dampingi oleh kami. Kalau gitu langsung (konfirmasi) ke pemilik travel saja pak. Beliau pak Taufik," imbuh Yanti.
Yanti menyebut bahwa yang memberangkatkan umrah merupakan pihak ketiga, bukan pihaknya yang hanya sebagai pendamping. "Travel lain, bukan kami," ujar Yanti.
Sebelumnya, puluhan warga di Ngajuk mengaku jadi korban penipuan biro umrah. Akibatnya, mereka merugi hingga miliaran rupiah. Mereka diketahui mendaftar di Indonesia Haji Training Center (IHTC).
Salah satu korban berinisial S, menyebut biro umrah IHTC merupakan milik Yanti Veronika asal Nganjuk yang menjabat sebagai direktur utama (dirut).
"Kami korban dari biro umrah namanya IHTC yang kantornya di Kediri dan nama direktur utama Yanti Veronika," ujar seorang wanita peserta calon umrah berinisial S kepada detikJatim Senin (28/4/2025).
S mengaku ada sekitar 90 orang yang masuk dalam anggota grup WhatsApp yang dibuat oleh IHTC. Dari 90 kontak itu diperkirakan sekitar 45 orang belum ada kejelasan pemberangkatan umrah yang sudah lunas pembayaran.
(abq/iwd)