Eks Karyawan Sentoso Seal Resign karena Malu Kasus Penahanan Ijazah Viral

Eks Karyawan Sentoso Seal Resign karena Malu Kasus Penahanan Ijazah Viral

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 23 Apr 2025 09:53 WIB
Kuasa hukum eks karyawan CV Sentoso Seal Edi Kuncoro Prayitno
Eks karyawan CV Sentoso Seal Satrio Ambasakti (20) (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Salah satu eks karyawan CV Sentoso Seal Satrio Ambarsakti (20) mengaku resign karena malu kasus penahanan ijazah di tempat kerjanya jadi viral. Ia lalu bergabung dengan puluhan korban lainnya untuk melaporkan kasus ini ke Polda Jatim pada Selasa (22/4).

"(Resign) karena saya tahu kan kasusnya itu semakin besar. Jadi saya malu juga karena (kerja) di situ dan untungnya buat saya juga apa," ujar Satrio, Rabu (23/4/2025).

Satrio mengaku mulai bekerja di perusahaan itu sejak September 2024. Mulanya, ia mendapatkan informasi lowongan kerja dari aplikasi Kita Lulus. Di sana, tidak diinformasikan soal syarat penahanan ijazah asli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya (tahu lowongan pekerjaan) lewat aplikasi Kita Lulus untuk bagian staf gudang. Untuk itu gak ada pencantuman penahanan ijazah, cuma (memiliki) ijazah asli sama SKCK asli," ungkapnya.

Usai melamar, ia lalu diarahkan untuk mengikuti interview bersama salah satu karyawan bernama Putri yang juga turut jadi korban penahanan ijazah.

ADVERTISEMENT

Lalu, ijazah aslinya diserahkan kepada seseorang bernama Vero dan hingga saat ini belum dikembalikan.

"Interview 2024 dengan Mbak Putri. Terus dari Mbak Putri kan karena saya sudah menerima pekerjaan di sana habis itu saya kasihkan ijazah ke Mbak Putri dan dikasihkan ke Vero," jelasnya.

Saat memilih resign, dia rupanya juga sempat dihubungi oleh Jan Hwa Diana yang menyebut bahwa ijazah dan SKCK asli milik Satrio pasti dikembalikan.

"Katanya 'kamu gak kasihan ta sama Ce Diana', saya bilang 'ya gimana lagi Ce keadaan sudah seperti ini dan gak bisa dilanjut'. Sudah sempat minta (ijazah dan SKCK asli). Katanya 'oh ya pasti saya kembalikan'," beber Satrio.

Namun, hingga saat ini dokumen tersebut tak kunjung dikembalikan.

"Saya cuma dapat gaji Rp 85 ribu per hari. Saya kerja di sana niatnya bayar utang malah utangnya nambah juga. Gaji bersih satu bulan mungkin gak sampai Rp 3 juta. Kalau mau resign harus nebus ijazah itu Rp 2 juta," tutupnya.




(irb/hil)


Hide Ads