Kasus pembunuhan disertai mutilasi Uswatun Khasanah (29) direkonstruksi. Tersangka Rochmat Tri Hartanto alias Antok (32) dihadirkan langsung di lokasi kamar 301 hotel Kediri.
Pantauan detikJatim, rekonstruksi digelar sejumlah polisi dari Polda Jatim dengan dibantu Satreskrim Polres Kediri Kota memulai rekonstruksi.
Rekonstruksi tersebut dimulai pukul 10.40 WIB. Tak hanya di hotel, polisi juga menggelar rekonstruksi di lokasi tempat makan yang tak jauh dari TKP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nampak petugas Inafis melalukan pencatatan rekonstruksi setiap reka adegan dan disertai dokumentasi. Dalam Rekonstruksi, petugas menghadirkan Antok memperagakan setiap adegan.
Petugas juga menghadirkan sejumlah barang bukti yang dipakai tersangka dalam melaksanakan pembunuhan dan mutilasi. Seperti koper merah dan mobil Suzuki Ertiga milik korban nopol AG 1128 EH.
Dalam rekonstruksi tersebut dimulai saat Antok datang dengan korban untuk memesan kamar hotel hingga membawa koper merah ke kamar hotel.
Rekonstruksi ini dikawal ketat oleh sejumlah petugas dengan senjata api laras panjang. Mereka berjaga di sekitar kamar TKP. Hingga pukul 12.00 WIB, rekonstruksi tampak masih berlangsung.
Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan ada sekitar 120 adegan reka ulang yang diperagakan Antok. Khusus di kamar 301 Hotel Adi Surya tempat Antok mengeksekusi terdapat 80 adegan.
Rekonstruksi itu, lanjut Jumhur, digelar untuk menyesuaikan keterangan dari Antok dan saksi-saksi. Menurutnya, selama proses reka adegan berlangsung lancar dan juga sesuai keterangan Antok.
"Selama ini lancar, tidak ada bantahan," kata Jumhur, Kamis (27/2/2025).
Sedangkan untuk kerabat Antok yang diminta turut mengambil koper merah, Jumhur menyebut tak ditemukan indikasi keterlibatan.
"Kita bisa lihat rekannya itu datang hanya mengantar dan disuruh di luar. Tidak ada kegiatan di dalam, Hanya duduk di depan," jelas Jumhur.
Masih menurut Jumhur, hal itu dibuktikan dari rekaman CCTV dan keterangan Antok. Selama rekonstruksi juga terlihat Antok membawa koper berisi potongan tubuh Uswatun seorang diri.
Jumhur menambahkan, rekonstruksi tak hanya digelar di Kota Kediri, namun juga di Ponorogo dan Trenggalek, lokasi kepala dan kaki Uswatun dibuang Antok.
"Yang membawa, tadi kita lihat bersama, yang membawa barang-barangnya pun tersangka sendiri. Sedangkan rekonstruksi Tidak di sini saja, kita juga ada nanti di wilayah Ngawi, di wilayah Trenggalek, di Ponorogo, dan Sidoarjo. Juga di Tulungagung, di tempat rumah nenek (pelaku)," tegas Jumhur.
Rekonstruksi Dilanjut di Tulungagung
Setelah dari Kota Kediri, Antok selanjutnya dikeler ke Tulungagung. Jumhur, mengatakan rekonstruksi digelar di rumah kosong milik nenek tersangka Rochmat Tri Hartanto alias Antok di Desa Gombang, Kecamatan Pakel dan minimarket di Kecamatan Bandung.
"Tulungagung ada dua lokasi, rumah neneknya itu adalah tempat menyimpan, mengambil koper, terus di Alfamart tempat dia beli plastik," kata Jumhur.
Dalam proses rekonstruksi, penyidik didampingi langsung oleh tim dari kejaksaan. Secara bertahap tersangka Antok memperagakan tahapan demi tahapan saat yang bersangkutan menyimpan koper berisi mayat korban Uswatun Hasanah di rumah nenek.
Menurutnya rekonstruksi berjalan lancar. Pihaknya memastikan tidak ada temuan fakta baru di lokasi. Sehingga seluruh adegan yang diperagakan oleh tersangka sesuai dengan keterangan yang disampaikan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Tidak ada temuan baru, sama persis dengan keterangan yang disampaikan tersangka sebelumnya," jelasnya.
Lebih lanjut Jumhur menjelaskan, selain merekonstruksi dua TKP Tulungagung, pihaknya juga sekaligus melakukan rekonstruksi tiga TKP pembuangan jasad korban di Trenggalek, Ponorogo dan Ngawi.
"Untuk TKP pembuangan dijadikan satu lokasi rekonstruksinya di Tulungagung, karena keterbatasan waktu. sama saja, nggak ada masalah. Kami kan juga sama tim dari kejaksaan," jelasnya.
Dalam peragaan adegan pembuangan potongan jasad korban, jaksa dan polisi hanya ingin melihat cara yang dilakukan tersangka saat melakukan pembuangan.
Jumhur mengaku terdapat 30 adegan yang diperagakan saat proses rekonstruksi di Tulungagung, mulai dari tempat penyimpanan koper hingga pembuangan.
"Tulungagung ada sekitar 30 adegan dari keseluruhan 161 adegan. 161 itu di semua TKP, Sidoarjo, Kediri, Ngawi, Tulungagung, Ponorogo dan Trenggalek," imbuhnya.
Sebelumnya tersangka Rochmat Tri Hartanto warga Desa Gombang, Kecamatan Pakel, Tulungagung membunuh kekasihnya di salah satu hotel di Kediri. Tersangka kemudian memutilasi jasad korban hingga beberapa bagian dan dibuang di tiga lokasi berbeda.
Sebagian besar bagian tubuh korban dimasukkan ke dalan koper merah dan dibuang di Ngawi, sedangkan bagian kaki dibuang di Ponorogo dan kepala korban dibuang di Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek.
(abq/iwd)