Rochmat Tri Hartanto atau Antok, pembunuh dan pemutilasi Uswatun Khasanah terbukti mengidap psikopat. Hal itu berdasarkan hasil tes psikologi atau kejiwaan pada tersangka, hasilnya Antok mengidap Psikopat Narsistik Disorder.
Lantas, apa itu Psikopat Narsistik Disorder? Praktisi psikolog klinis dan forensik Surabaya, Riza wahyuni SPsi MSi menjelaskan, psikopat narsistik disorder terdapat dua permasalahan kepribadian. Yakni narsistik personality disorder dan gangguan kepribadian psikopat.
Permasalahan narsistik personality disorder membuat pengidap cenderung ingin selalu diperhatikan hingga manipulatif. Sifatnya hanya ingin menjadi satu-satunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang memiliki kepribadian narsistik personality disorder dia orang yang cenderung ingin diperhatikan, bersifat egocentric, merasa narsis, butuh validasi, manipulatif, dramatist. Yang dia lakukan itu sebagai bentuk dari ingin pengakuan, tidak ingin diduakan, harus menjadi satu-satunya," kata Riza saat dihubungi detikJatim, Senin (3/2/2025).
Sementara psikopat, pengidap tidak peduli dengan perasaan orang lain. Lalu memiliki sikap tidak bertanggung jawab, tidak mampu memelihara hubungan yang berlangsung lama, sampai tak bisa mengakui kesalahannya.
"Dia memiliki problematic bermasalah di dalam keluarga dan lainnya. Tidak ada rasa bersalah, bahkan menyalahkan orang lain, merasionalisasikan yang menjadi konflik itu bisa masuk akal orang yang mendengar," jelasnya.
Selain itu, lanjut Riza, seseorang dengan kepribadian psikopat cenderung meledak-ledak ketika emosi. Bahkan tidak bisa mengontrolnya.
"Ketika dia marahnya yang luar biasa, ekstremnya bisa sampai pembunuhan. Orang psikopat rata-rata melakukan hal melanggar hukum, terutama kekerasan," pungkasnya.
(abq/iwd)