Psikolog Nilai Uswatun Jalani Hubungan Toxic dengan Antok

Psikolog Nilai Uswatun Jalani Hubungan Toxic dengan Antok

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 28 Jan 2025 09:30 WIB
Tersangka mutilasi mayat dalam koper Ngawi saat dihadirkan di Polda Jatim
Tersangka mutilasi mayat dalam koper Ngawi saat dihadirkan di Polda Jatim (Foto: Deny Prastyo/detikJatim)
Surabaya -

Praktisi psikolog klinis dan forensik Surabaya, Riza Wahyuni SPsi MSi, meyakini hubungan antara Rochmat Tri Hartanto alias Antok dan Uswatun Khasanah sudah berawal dari toxic relationship. Kondisi ini diyakini menjadi akar dari tindakan keji Antok yang tega membunuh dan memutilasi Uswatun.

Sebelumnya, polisi menangkap Antok atas kasus mutilasi terhadap Uswatun. Pelaku membuang potongan tubuh korban di beberapa lokasi, yakni Ngawi, Trenggalek, dan Ponorogo.

Motif pelaku melakukan tindakan sadisnya diduga karena cemburu. Pelaku juga berbohong mengaku sebagai suami siri korban, padahal hubungan mereka sudah terjalin selama tiga tahun tanpa ikatan resmi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasti toxic relationship. Saya yakin dari awal hubungan mereka sudah toxic," ujar Riza saat dihubungi detikJatim, Selasa (28/1/2025).

Riza menjelaskan, banyak perempuan yang menggunakan pikiran positif dalam hubungan. Mereka mudah memaafkan dan meyakini pasangannya akan berubah demi cinta yang mereka rasakan.

ADVERTISEMENT

"Yakin orang yang saat ini dicintai dan merasa cintanya berbalas, berpikir pasangannya akan berubah. Dia melakukan itu karena sayang, khawatir, bentuk cintanya. Merasa korban yang salah dan wajar bila pasangannya cemburu. Jadi ketika ditanyakan apakah toxic relationship (pada hubungan Antok dan Uswatun), saya yakin dari awal sudah toxic," jelasnya.

Psikolog sekaligus Praktisi Perlindungan Perempuan dan Anak Jawa Timur ini juga menduga, Uswatun sudah mengalami kekerasan dari Antok sebelum akhirnya dibunuh secara sadis.

"Saya yakin (sudah mendapat kekerasan). Karena rata-rata pada relasi ini begitu. Sudah toxic," pungkasnya.

Sebelumnya, mayat Uswatun ditemukan dalam koper besar di tumpukan sampah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Kamis (23/1/2025). Penemuan ini dilaporkan Yusuf Ali, warga setempat, yang membuka koper tersebut. Mayat tersebut tanpa kepala dan dua kakinya.

Keluarga Uswatun di Blitar kemudian bertolak ke Ngawi untuk melihat jasad tersebut yang ternyata memang keluarganya yang hilang. Polisi pun melakukan penyelidikan hingga pelaku diamankan pada Minggu (26/1/2025) malam. Pelaku adalah A, yang merupakan suami siri korban.

Setelah itu, terungkap bahwa kepala korban dibuang di bawah jembatan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, sedangkan kedua kakinya ditemukan di Desa Sampung, Ponorogo. Ternyata, Uswatun dibunuh dan dimutilasi di kamar 301 Hotel Adi Surya, Kota Kediri.




(hil/iwd)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjatim


Hide Ads