Selama 5 Jam Antok Mutilasi Uswatun Pakai Pisau Buah Beli di Minimarket

Selama 5 Jam Antok Mutilasi Uswatun Pakai Pisau Buah Beli di Minimarket

Hilda Rinanda - detikJatim
Senin, 27 Jan 2025 17:11 WIB
Tampang Rochmat Tri Hartanto alias Antok, pemutilasi Uswatun Khasanah
Antok pelaku mutilasi mayat dalam koper di Ngawi (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Rochmat Tri Hartanto alias A atau Antok ternyata sempat membeli pisau yang digunakan untuk melakukan mutilasi pada Uswatun Khasanah (29). Informasi yang dihimpun, Antok membeli pisau buah di salah satu minimarket.

"Pisau beli di salah satu tempat," kata Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Farman saat rilis di Polda Jatim, Senin (27/1/2025).

"Jadi pakai pisau lalu dipotong sendiri. Hanya itu saja," beber Farman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menggunakan pisau buah itu, Antok butuh waktu lima jam dalam melakukan mutilasi. Aksi pembunuhan dan mutilasi ini dilakukan di salah satu hotel Kediri.

"Kalau dilihat dari waktu kejadian mulai dilakukan sekitar jam 00.30 WIB, kemudian keluar dari hotel dengan membawa koper merah 05.30 WIB. Sekitar 5 jam," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, polisi mengatakan aksi itu sudah direncanakan oleh pelaku. "Perlu kami sampaikan kejadian sebenarnya sudah direncanakan pelaku jauh hari. Itu mengapa pelaku mengajak bertemu korban di hotel wilayah Kediri," ujar Farman.

Adapun rentetan peristiwanya dimulai pada Minggu (19/1/2025) di hotel yang berlokasi di kawasan Kediri.

"Tanggal 19 mulai check in malam, lalu berdasarkan pengakuan ada percekcokan dan terjadi korban dicekik oleh yang bersangkutan tersangka sehingga meninggal dunia," jelas Farman.

Setelah meninggal dunia, pelaku merasa kebingungan dan mulai berpikir untuk membuang dari mayat yang sudah dibunuh.

"Caranya pertama menyiapkan koper, diambil di rumah kemudian menyiapkan beberapa barang yang dibutuhkan. Plastik lakban pisau," beber Farman.

Kemudian, pada 20 Januari 2025 dini hari, Farman mengatakan pelaku melakukan aksinya melakukan mutilasi. Ia merencanakan korban dimasukkan dalam koper, namun rupanya tidak muat.

"Karena awalnya korban akan dimasukkan utuh di koper. Tapi karena tidak cukup jadi mutilasi. Diawali kepala korban. Diupayakan masuk tetapi gak cukup," katanya.

Kemudian, pelaku memutilasi lagi tubuh Uswatun dari kaki kiri sampai batas paha.

"Dimasukkan lagi ke koper namun tidak muat, baru terakhir betis yang dimutilasi. Lalu yang merencanakan membuang potongan baik itu kepala maupun kaki," beber Farman.

Tubuh korban lantas dibuang secara terpisah. Pertama kaki dibuang di Ponorogo menggunakan mobil rental.

Lalu, upaya membuang kepala sempat dilakukan saat membuang kaki itu, tetapi kepala terbentur jendela mobil sehingga batal.

"Perbuatan membuang kepala diurung keesokan harinya dibuang di Trenggalek. Sementara tubuh dibuang di Ngawi," tukas Farman.

Sebelumnya, mayat Uswatun ditemukan dalam koper besar di tumpukan sampah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Kamis (23/1/2025). Penemuan ini dilaporkan Yusuf Ali, warga setempat, yang membuka koper tersebut. Mayat tersebut tanpa kepala dan dua kakinya.

Keluarga Uswatun di Blitar kemudian bertolak ke Ngawi untuk melihat jasad tersebut yang ternyata memang keluarganya yang hilang. Polisi pun melakukan penyelidikan hingga pelaku diamankan pada Minggu (26/1/2025) malam. Pelaku adalah A, yang merupakan suami siri korban.

Setelah itu, terungkap bahwa kepala korban dibuang di bawah jembatan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, sedangkan kedua kakinya ditemukan di Desa Sampung, Ponorogo. Ternyata, Uswatun dibunuh dan dimutilasi di kamar 301 Hotel Adi Surya, Kota Kediri.




(hil/iwd)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjatim


Hide Ads