Polisi menegaskan bahwa Rochmat Tri Hartanto alias Antok (32) bukan suami siri Uswatun Khasanah yang telah dibunuh dan dimutilasinya. Apa motif Antok mengakui sebagai suami siri perempuuan 29 tahun itu?
"Faktanya tidak (suami siri). Berhubungan sudah 3 tahun," kata jar Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman kepada wartawan, Senin (27/1/2025).
Pengakuan suami siri, kata Farman, hanya dibuat untuk mengelabui orang di sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita temukan yang bersangkutan sering berhubungan dengan korban. Untuk mengelabuhi yang bersangkutan tidak dicurigai, mengaku sebagai suami siri," tutur Farman.
Seperti diketahui, pembunuhan keji bermotif cemburu yang dilakukan Antok dilakukan di salah satu hotel di Kediri, Minggu (19/1/2025). Pelaku telah merencanakan korban dimasukkan dalam koper, namun rupanya tidak muat dan memutilasi Uswatun.
"Karena awalnya korban akan dimasukkan utuh di koper. Tapi karena tidak cukup, jadi mutilasi," kata Farman.
Farman menjelaskan, awalnya pelaku memotong kepala korban. "Diawali kepala korban. Diupayakan masuk tetapi gak cukup," ujar Farman.
Kemudian, pelaku memutilasi lagi tubuh Uswatun dari kaki kiri sampai batas paha. "Dimasukkan lagi ke koper, namun tidak muat, baru terakhir betis yang dimutilasi. Lalu merencanakan membuang potongan, baik itu kepala maupun kaki," beber Farman.
Baca juga: Ini Alasan Pelaku Mutilasi Tubuh Uswatun |
mayat Uswatun ditemukan dalam koper besar di tumpukan sampah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Kamis (23/1/2025). Penemuan ini dilaporkan Yusuf Ali, warga setempat, yang membuka koper tersebut. Mayat tersebut tanpa kepala dan dua kakinya.
Keluarga Uswatun di Blitar kemudian bertolak ke Ngawi untuk melihat jasad tersebut yang ternyata memang keluarganya yang hilang. Polisi pun melakukan penyelidikan hingga pelaku diamankan pada Minggu (26/1/2025) malam. Pelaku adalah A, yang merupakan suami siri korban.
Setelah itu, terungkap bahwa kepala korban dibuang di bawah jembatan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, sedangkan kedua kakinya ditemukan di Desa Sampung, Ponorogo.
(hil/iwd)