Keluarga asal Blitar melakukan pengecekan mayat wanita termutilasi dalam koper yang ditemukan di Ngawi, Kamis (23/1/2025). Pengecekan dilakukan setelah beredar viral dugaan identitas korban yang disebut wanita berinisial UK.
Pihak keluarga meyakini, jasad korban 90 persen mirip berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan oleh polisi di media.
"Kami dari Blitar ingin memastikan apalah itu jenazah anak saya atau bukan, kok kayaknya 90 persen sama," ujar Hendi Suprapto (42) ayah tiri UK saat dikonfirmasi wartawan di RSUD dr Soeroto Ngawi, Jumat (24/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendi mengecek jasad korban ke Ngawi bersama istrinya yang merupakan ibu kandung korban dan pengasuh anak korban.
Ia juga membeberkan 90 persen kesamaan dalam jenazah tersebut, yakni dari aksesoris yang dikenakan korban. Yakni, temuan tindik di pusar, serta gelang tangan yang menyerupai milik UK.
"Jadi memastikan apakah itu jenazah anak saya atau bukan kok kayaknya 90 persen sama. Yakni gelang dan tindik pada pusar," imbuh Hendi.
Hendi mengaku terpukul, meskipun belum ada pernyataan resmi dari polisi terkait identitas korban, namun ciri-cirinya hampir sama. Ibu kandung korban juga terpukul dengan kabar ini.
"Jelas terpukul, yang lebih terpukul ibu kandungnya, kalau saya ayah sambung," papar Hendi.
Hendi menyampaikan, selama ini UK bekerja di Tulungagung. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Saat ini, UK berusia 29 tahun dan sudah bercerai dengan suami.
"Anak pertama dari tiga bersaudara. Kerja di Tulungagung status cerai pisah dengan suami," tandas Hendi.
Sebelumnya, dugaan identitas korban muncul dalam pesan berantai di WhatsApp. Dalam foto yang beredar, tampak wajah seorang perempuan mengenakan kerudung warna hitam. Terlihat jelas foto wajah wanita tersebut dengan background warna merah.
Dalam pesan yang beredar tersebut, lengkap dengan 10 sidik jari diduga korban yang berada di bawah foto dan identitasnya.
Dalam keterangan identitas dalam file foto tersebut, tertera nama wanita berinisial UK yang beralamat di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Blitar.
"Sudah di dapat biodata dari korban mutilasi yg berada di dalam koper merah yg di buang di ds Dadapan ,kendal, ngawi," tulis pesan tersebut.
Sementara saat dikonfirmasi, Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengaku belum bisa memberikan komentar terkait beredar dugaan identitas korban.
"Kita belum bisa tanggapi karena kita masih menunggu biar bekerja tim identifikasi. Kita beri kesempatan mereka bekerja maksimal," kata Dwi, Jumat (24/1/2025).
Sebelumnya, ditemukan ciri khusus saat polisi melakukan autopsi jasad korban. Ciri khusus tersebut adalah adanya lubang tindik pada pusar perut korban yang dilengkapi dengan perhiasan berwarna perak putih.
"Ada lubang tindik di perut bagian atas pusar," ujar Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan kepada wartawan, Jumat (24/1/2025).
(hil/hil)