Sanusi (75) dan istrinya Hamidah (77) mengalami kejadian yang tak terlupakan. Dua pria yang mengaku sebagai petugas PDAM masuk ke rumah mereka di Jalan Achmad Jais, Genteng, Surabaya, Selasa (21/1/2025).
Dengan dalih mengecek meteran air, keduanya justru menggasak perhiasan seberat 1 kg dari kamar korban.
Berikut fakta-fakta pembobolan rumah pasutri lansia yang bikin geger warga:
1. Pelaku Mengaku Sebagai Petugas PDAM
Kejadian bermula saat dua pria mengetuk pintu rumah Sanusi dan Hamidah. Mereka mengaku sebagai petugas PDAM yang akan memeriksa meteran air. Hamidah yang tidak curiga pun mempersilakan mereka masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu saya kira mereka benar petugas, jadi saya biarkan mereka mengecek meteran air," ujar Hamidah.
2. Salah Satu Pelaku Masuk ke Kamar Diam-diam
Saat Hamidah masuk ke dalam rumah untuk mengambil sesuatu, salah satu pelaku memanfaatkan situasi. Diam-diam ia menyelinap masuk ke kamar. Setelah beberapa saat, pelaku keluar dari kamar dan dipergoki oleh korban.
"Pelaku yang kepergok segera saja berlari keluar," jelas Sanusi.
3. Perhiasan 1 Kg Raib
Setelah pelaku kabur, Sanusi dan Hamidah segera mengecek kamar mereka. Betapa terkejutnya mereka saat mendapati kotak tempat menyimpan perhiasan telah raib.
"Kotak itu berisi perhiasan sekitar 1 kilogram. Kami baru sadar setelah pelaku kabur," ungkap Hamidah dengan nada pilu.
4. Korban Langsung Melapor ke Polisi
Menyadari telah menjadi korban pembobolan, Sanusi dan Hamidah melapor ke Ketua RT dan polsek setempat. Sekitar pukul 10.30 WIB, petugas gabungan dari Unit Jatanras, Tim Inafis, dan Polsek Genteng datang untuk melakukan olah TKP.
"Saat ini masih kami lakukan serangkaian penyelidikan," kata Kanit Reskrim Polsek Genteng AKP Vian Wijaya.
5. Polisi Mengumpulkan Bukti dan Saksi
Hingga kini, pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian. Penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap identitas dan keberadaan pelaku.
"Kami sedang mencari petunjuk lebih lanjut. Tim masih bekerja untuk mengungkap pelaku," tambah AKP Vian.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan seperti ini. Semoga pelaku segera tertangkap, dan para korban mendapatkan keadilan.
(irb/hil)