Sanusi (75) dan istrinya Hamidah (77) kaget bukan kepalang. Sebabnya, petugas PDAM yang dipersilahkan mengecek meteran air pagi itu keluar dari kamarnya.
Pasutri lansia itu semakin panik setelah mengetahui kotak tempat menyimpan perhiasannya juga telah raib. Padahal di dalam kotak tersebut ada perhiasan total seberat 1 kg.
Pembobolan rumah ini bermula saat Hamidah mendengar ada orang yang mengetuk pintu rumah. Saat dibuka, ada 2 lelaki mengaku petugas PDAM yang akan mengecek rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa curiga Hamidah kemudian mempersilahkan kedua petugas abal-abal itu masuk untuk mengecek alat meteran air. Kedua pelaku pun berpura-pura mengecek meteran di rumah di Jalan Achmad Jais, Genteng.
Namun saat ditinggal Hamidah ke dalam rumah, satu pelaku ternyata diam-diam menyelinap masuk ke kamar. Setelah sekian waktu, pelaku keluar dari kamar dan dipergoki korban.
Pelaku yang kepergok segera saja berlari keluar. Sanusi dan Hamidah yang masih kebingungan lalu mengecek. Belakangan diketahui kotak berisi perhiasan dengan berat sekitar 1 kg telah raib.
Sadar rumahnya telah dibobol, korban selanjutnya melapor ke ke Ketua RT dan polsek terdekat. Sekitar pukul 10.30 WIB, petugas gabungan dari Unit Jatanras, Tim Inafis, hingga Polsek Genteng tiba dan melakukan olah TKP.
Grandikan menyebut pelaku pembobolan tak melukai penghuni rumah. "Perhiasan raib digondol maling, saat ini masih kami lakukan serangkaian penyelidikan," ujar Grandika, Rabu (22/1/2025).
Kanit Reskrim Polsek Genteng AKP Vian Wijaya mengatakan pihaknya kini telah mengumpulkan keterangan dari pemilik rumah hingga para saksi di sekitar TKP.
"Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas dan keberadaan pelaku. Tim masih mengumpulkan keterangan dari saksi dan mencari petunjuk lebih lanjut," kata Vian.
(abq/iwd)