Miras Jadi Petaka Remaja di Banyuwangi Dianiaya hingga Tewas

Round-Up

Miras Jadi Petaka Remaja di Banyuwangi Dianiaya hingga Tewas

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Rabu, 01 Jan 2025 08:46 WIB
pembunuhan remaja di Banyuwangi
Lokasi ditemukannya mayat korban (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Seorang remaja di Banyuwangi berinisial NR (15) tewas setelah dianiaya 4 remaja lainnya. Kasus ini berawal dari pesta miras yang digelar para remaja tersebut.

Kasus ini terungkap saat mayat NR ditemukan di sebuah kebun buah naga di Tegaldlimo. Dari situ, polisi yang melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi akhirnya mengamankan 7 remaja.

Mereka bersama korban sebelumnya menggelar pesta miras. Pesta minuman keras itu dihadiri NR, NZ, DD, RM, IB, AG, DN, AL. Mereka pesta miras di rumah DD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra mengungkapkan NR dan NZ sempat meninggalkan rumah DD pada Sabtu (28/12) pukul 21.00 WIB. Saat itu NR mengantarkan NZ pulang. Namun, NZ tidak menduga bahwa NR akan kembali ke rumah DD.

"Jam 9 malam itu sudah pergi mengantarkan NZ pulang, tapi korban NR balik lagi ke rumah DD untuk melanjutkan minum-minum," terang Rama kepada wartawan, Senin (30/12/2024).

ADVERTISEMENT

Tanpa sebab yang jelas, saat menikmati miras bersama pada malam itu, NR dan AL terlibat cekcok. Melihat hal tersebut, AG melerai dan meminta AL untuk tidur. Namun, bukannya mengakhiri pertikaian, AG justru memukuli NR. AG juga sempat memukul DD. Diduga, malam itu AG sudah berada di bawah pengaruh miras oplosan.

"Saat dipukuli, melihat ada kesempatan kabur, NR berusaha lari, tapi AG memerintahkan DD untuk mengejar. NR tertangkap dan kembali dipukuli oleh DD sebelum dibawa kembali ke teras rumah," beber Rama.

Saat menyaksikan penganiayaan tersebut, RM berupaya melindungi tubuh NR agar terhindar dari pukulan. Namun, RM terpaksa melepaskan tubuh NR karena ia juga terkena pukulan berkali-kali.

"Korban ini diseret dan disiram di kamar mandi. Dugaannya saat itu pakaian korban dilucuti, lalu dibawa ke gudang, namun kemudian diambil dan ditidurkan di kamar karena sudah tidak sadarkan diri," lanjut Kombes Rama.

Pada pukul 03.00 WIB dini hari, RM terbangun dan sempat membangunkan AL untuk mengajak membopong NR. Namun, karena AL tidur kembali, RM mencoba membopong NR untuk dibawa ke rumah sakit. RM ketakutan ketika mendengar NR mengeluarkan suara menyerupai sakaratul maut. Ia pun segera menjauhi NR dan berusaha menenangkan diri.

Sekitar pukul 08.00 WIB pagi, RM meminta pulang dengan diantarkan AL. Namun, saat itu diduga nyawa NR sudah tidak tertolong.

Dalam kondisi tersebut, AG meminta DD dan DN untuk membuang jasad NR dengan ancaman. Karena ketakutan, DD dan DN membuang jasad NR menggunakan motor milik AG.

"Setelah meninggal, jasad NR dibuang. Jasadnya ditaruh di tengah motor Yamaha N-Max milik AG dan dibuang dengan jarak sekitar 1 kilometer di kebun buah naga dekat rumah DD," pungkas Rama.

Polisi telah mengamankan tujuh orang saksi dan menetapkan empat orang sebagai tersangka. Mereka adalah AG (20) sebagai tersangka utama, RM (16), DD (15), dan DN (15).




(abq/iwd)


Hide Ads