- Berikut Fakta-fakta Pembunuh Pria Berhelm Merah Ditangkap Saat Dagang Cilok 1. Pelaku Teman Dekat Korban 2. Pelaku Nyamar Jadi Kuli Bangunan hingga Penjual Cilok 3. Korban Sempat Diajak Mabuk 4. Jasad Ditemukan Pakai Helm 5. Motif Masih Didalami 6. Barang Bukti dan Ancaman Hukuman 7. Sosok Abid Alami Keterbelakangan Mental
Berjualan cilok keliling di pinggir kota Bandung menjadi akhir dari pelarian Sudarwo (38). Pria ini tak lagi bisa menghindar setelah 1,5 bulan menjadi buron atas pembunuhan sadis terhadap teman dekatnya, Abid Yulandi Muyafa (38).
Mayat Abid ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Ia memakai helm merah, tergeletak di kebun jeruk Mojokerto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut Fakta-fakta Pembunuh Pria Berhelm Merah Ditangkap Saat Dagang Cilok
1. Pelaku Teman Dekat Korban
Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Achmad Rudi Zaeny mengungkapkan bahwa Sudarwo adalah teman dekat korban.
"Tersangka teman dekat korban," katanya singkat saat konferensi pers di Mapolres Mojokerto Kota, Jumat (20/12/2024).
2. Pelaku Nyamar Jadi Kuli Bangunan hingga Penjual Cilok
Sejak pembunuhan sadis yang dilakukan pada 31 Oktober lalu, Sudarwo terus berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran polisi. Pelariannya mencakup Surabaya, Kendal, Subang, Bandung, hingga Tangerang. Untuk bertahan hidup, ia mengambil pekerjaan serabutan seperti kuli bangunan, pedagang roti keliling, hingga mengamen.
"Di suatu daerah, dia jadi kuli bangunan, jual roti keliling, mengamen, terakhir saat kami tangkap di Bandung, dia jual cilok keliling," terang Rudi.
3. Korban Sempat Diajak Mabuk
Malam tragis itu bermula saat Sudarwo menjemput Abid di rumahnya di Jalan Merapi 5, Mojokerto, pada Rabu (30/10) pukul 19.30 WIB. Keduanya kemudian minum minuman keras di sebuah warkop di Jalan Benteng Pancasila. Usai mabuk, Sudarwo mengajak korban mencari minuman tambahan. Namun, alih-alih kembali ke warkop, ia membawa Abid ke Jalan Ir Soekarno yang sepi dan gelap.
Di lokasi tersebut, Sudarwo melancarkan aksinya. Dengan pisau sangkur sepanjang 30 cm, ia menusuk korban berkali-kali di bagian perut dan dada pada Kamis (31/10) sekitar pukul 04.00 WIB. Abid sempat mencoba melawan, tetapi akhirnya terkapar bersimbah darah. "Tersangka membunuh korban dengan pisau sangkur, korban ditusuk beberapa kali," jelas Rudi.
4. Jasad Ditemukan Pakai Helm
Jasad Abid ditemukan tiga hari kemudian oleh pencari ikan di kebun jeruk Lingkungan Balongcangkring 2, Kelurahan Pulorejo, Kota Mojokerto.
Saat ditemukan, ia masih mengenakan helm merah, celana jin pendek abu-abu, dan kaus hitam. Abid tewas dengan enam luka tusuk di perut dan dada. Masing-masing luka tusuk selebar 2-4 cm.
5. Motif Masih Didalami
Motif pembunuhan ini masih menjadi misteri.
"Motifnya masih kami dalami, tersangka kami periksa untuk mengetahui pelaku lain yang terlibat. Mungkin ada yang membantu peralatan atau melarikan diri," tandas Rudi.
6. Barang Bukti dan Ancaman Hukuman
Polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk jaket loreng, celana panjang abu-abu, sepeda motor Honda Supra X 125 tanpa pelat nomor polisi, dan pisau sangkur yang digunakan Sudarwo untuk menghabisi korban.
Tersangka dijerat dengan Pasal 340 dan 338 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati, seumur hidup, atau pidana penjara 20 tahun.
7. Sosok Abid Alami Keterbelakangan Mental
Abid merupakan warga Jalan Merapi 5 nomor 7, Kelurahan Wates, Magersari, Kota Mojokerto. Sehari-hari, ia hidup sendirian karana ayahnya sudah meninggal. Sang ibu tinggal di madiun, sedangkan kakak kandungnya tinggal di Surabaya.
Untuk bertahan hidup, Abid mengandalkan pemberian tetangganya. Karena ia tidak mempunyai pekerjaan. Korban ternyata mengidap keterbelakangan mental. Bahkan, rumahnya di Jalan Merapi 5 pernah terbakar.
(hil/iwd)