Syok Usai Sindikat Uang Palsu Terbongkar Staf UIN Alauddin Ini Meninggal

Kabar Nasional

Syok Usai Sindikat Uang Palsu Terbongkar Staf UIN Alauddin Ini Meninggal

Hermawan Mappiwali - detikJatim
Minggu, 22 Des 2024 08:15 WIB
Gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Muh. Zulkarnaim/detikSulsel
Gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. (Foto: Muh. Zulkarnaim/detikSulsel)
Surabaya -

Salah satu staf kampus UIN Alauddin Makassar berinisial M meninggal usai namanya disebut terlibat kasus sindikat percetakan dan peredaran uang palsu. Kasus ini telah menetapkan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim dan staf kampus berinisial MN (40) sebagai tersangka.

Sebagaimana dilansir dari detikNews, staf berinisial M tersebut meninggal setelah namanya disebut-sebut diduga terlibat dalam kasus uang palsu melalui terkuaknya keberadaan mesin pencetak upal di kampus itu. Pihak kepolisian tidak membantah informasi itu.

"Jadi benar ada keterlibatan dia, tapi kami juga karena belum sempat memeriksa yang meninggal jadi kami belum bisa bicara (soal benar tidaknya dugaan keterlibatan M)," ujar Kapolres Gowa AKBP Rheonald T Simanjuntak, Kamis (19/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rheonald menegaskan bahwa pihaknya belum sempat melakukan permintaan klarifikasi terhadap M. Sehingga penyelidikan lebih lanjut tentang dugaan keterlibatan M pun belum sempat dilakukan.

"Kan itu katanya informasinya syok begitu tahu polisi ketahui kejadian itu, tapi kami tidak bisa bicara masalah itu (dalam konferensi pers). Kami kan harus bicara berdasarkan fakta (penyelidikan dan penyidikan)," kata Rheonald.

ADVERTISEMENT

Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kaswad Sartono, mengaku tidak mengetahui informasi dugaan keterlibatan M. Dia mengatakan pihaknya belum pernah menerima informasi itu dari pihak kepolisian.

"Saya tidak tahu persis ya (soal informasi dugaan keterlibatan M). Pimpinan, Pak Rektor, terkait dengan tindakan hukum itu dipercayakan kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini kepolisian," ujar Kaswad Sartono, Sabtu (21/12).

Artikel ini sudah tayang di detikNews. Simak selengkapnya di sini.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads