Di Gubuk Itu Nuari yang Cemburu Buta Mengakhiri Hidup Kekasihnya

Round-Up

Di Gubuk Itu Nuari yang Cemburu Buta Mengakhiri Hidup Kekasihnya

Denza Perdana - detikJatim
Sabtu, 21 Des 2024 07:00 WIB
Mayat perempuan setengah bugil ditemukan di gubuk tengah sawah Malang
Gubuk di tengah kebun tebu di Kepanjen, Malang tempat Nuari membunuh kekasihnya. (Foto: Istimewa)
Malang -

Gubuk sunyi di ladang tebu itu saksi bisu bagaimana hubungan asmara yang mulanya sangat renjana berubah angkara murka. Di sana, perempuan Surabaya berinisial AAS (27) dibunuh dengan sadis, bahkan masih disetubuhi saat sekarat oleh Paring M Nuari (32).

AAS yang sengaja datang dan minta dijemput sang kekasih di Kota Malang begitu membuka diri. Di gubuk yang berada di Desa Jenggolo, Kepanjen, Malang itu dia persilakan Nuari menelusuri seluk beluk tubuhnya hingga mereka tenggelam dalam berahi.

Selepas itulah malapetaka terjadi. Dipicu nomor seorang pria yang dinamai 'sayang' di ponsel AAS, Nuari berubah murka. Pria itu dibakar cemburu setelah tahu kekasih yang baru saja bercumbu dengannya sudah bercakap mesra dengan lelaki lain yang disebut 'sayang'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak ada saksi lain saat pembunuhan terjadi selain gubuk yang sunyi dan hamparan tebu di sekitarnya. Nuari yang bekerja sebagai buruh tani di Malang sangat hafal tempat-tempat tersembunyi seperti itu.

"Korban dan tersangka ini adalah tetangga di Desa Medokan Semampir Sukolilo, Kota Surabaya. Cuma tersangka ini kerja di Kabupaten Malang sebagai buruh tani," kata Wakapolres Malang Kompol Imam Mustolih saat konferensi pers, Jumat (20/12/2024).

ADVERTISEMENT

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Muchammad Nur menceritakan detik-detik pembunuhan itu. Setelah bertemu sekitar Terminal Arjosari Kota Malang AAS memasrahkan kepada Nuari ke mana dirinya diajak jalan-jalan.

Pembunuhan di malang mayat setengah bugilNuari yang membunuh kekasihnya, AAS gegara cemburu. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)

Mereka pun berboncengan naik motor ke arah Kepanjen, Malang hingga masuk-masuk ke dalam gang dan berhenti di gubuk area kebun tebu Desa Jenggolo. Di sana mereka mengobrol hingga melakukan hubungan badan.

Selepas itu, mereka bersantai di gubuk. Nuari berupaya mengajak AAS berbincang tapi korban sibuk main HP. Karena penasaran Nuari mengintip. Ternyata AAS sedang ngobrol lewat WhatsApp dengan pria lain.

"Tersangka merampas handphone korban dan mendapati chat dari nomor handphone yang diberi nama 'sayang' oleh korban. Melihat chat itu, tersangka emosi dan memukul pipi kiri korban sambil bertanya siapa yang di-chat, tapi korban tidak menjawab," kata Nur.

Karena tidak mendapatkan jawaban Nuari kembali memukul pipi AAS hingga terjatuh. Tersangka bangkit dari duduknya lalu menginjak dada korban. Dia melihat sebuah meja, meraihnya, lalu mengempaskan meja itu ke wajah AAS. Seketika korban sekarat.

"Saat korban sekarat, tersangka kembali menyetubuhi korban. Sebelum meninggalkan korban, pelaku mengambil HP korban. Dia sebenarnya juga mengambil dompet korban, tetapi karena tidak ada isinya tidak jadi dibawa," kata Nur.

Demikian lah akhir asmara AAS yang mengenal Nuari melalui Facebook pada Oktober 2024. Hubungan yang mulanya iseng itu terus berlanjut hingga mereka berpacaran. Hingga 15 Desember 2024 pembunuhan itu terjadi.

Jenazah AAS yang setengah telanjang ditemukan warga Desa Jenggolo pada 17 Desember 2024. Polisi segera melakukan penyelidikan hingga menemukan ciri-ciri pelaku dan meringkus Nuari.

Atas perbuatannya, Nuari dijerat pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara, selain itu dia juga dijerat dengan pasal 351 KUHP ayat 3 dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads