.webp)
Tujuh orang pemuda diamankan polisi. Mereka diduga anggota salah satu perguruan silat dan terlibat aksi tawuran dengan kelompok pemuda lain di kawasan Kya-Kya Surabaya.
Ketua Tim Jogoboyo Patroli Perintis Presisi Sat Samapta Polrestabes Surabaya Aipda Anto Ibnu mengatakan laporan soal tawuran itu diterima dari Command Center Polrestabes Surabaya.
Petugas Command Center mendapat laporan kejadian itu pada Kamis (5/12) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Dilaporkan adanya konvoi rombongan diduga berasal dari salah satu perguruan silat dengan pakaian serba hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rombongan itu diketahui melintas di beberapa lokasi, di antaranya Jalan Diponegoro, Banyu Urip, Tanjung Sari, Tambak Mayor, hingga kawasan Kota Tua dan Kya-Kya Surabaya," kata Anto dalam keterangannya, Jumat (6/12/2024)
Sebelum petugas tiba di lokasi sempat terjadi aksi tawuran antara kelompok yang diduga anggota perguruan silat dengan pemuda yang sedang nongkrong di kawasan Kya-Kya. Insiden itu membuat masyarakat sekitar cemas dan segera melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib.
 Sejumlah pemuda diduga pesilat yang diamankan usai terlibat tawuran di kawasan Kya-Kya Surabaya. (Foto: Istimewa) |
"Setelah menerima informasi dari Command Center mengenai titik terakhir rombongan yang terlibat tawuran di Jalan Petojo, kami segera melakukan penyisiran ke lokasi itu," ujarnya.
"Kami amankan 7 pemuda yang diduga bagian dari kelompok PSHT di kawasan Jalan Prof. Dr. Moestopo, Surabaya," imbuhnya.
Ketujuh pemuda yang diamankan itu di antaranya YP (27), MR (19), AP (17), AR (17), AZ (16), MF (18) dan OK (16). Menurut Anto para pemuda yang diamankan terlibat dalam kerusuhan tawuran dan diduga membawa atribut yang terkait dengan kelompok PSHT.
Selain mengamankan para pesilat itu, petugas mengamankan 3 Unit Motor dan 6 Unit ponsel sebagai barang bukti. Seluruh pemuda diperiksa lebih lanjut di Polrestabes Surabaya untuk memastikan keterlibatan mereka dalam aksi tawuran dan untuk mengungkap motif di balik kejadian itu.
"Kami melakukan upaya pengamanan untuk mencegah bentrokan lebih lanjut dan menjaga situasi agar tetap kondusif," jelas Aipda Anto.
Anto mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan segera melaporkan segala bentuk tindakan yang berpotensi mengganggu keamanan. Meski begitu, ia memastikan polisi akan terus melakukan pemantauan dan penindakan tegas terhadap kelompok-kelompok yang meresahkan warga.
(dpe/fat)
