Tim Sukses KH Muhammad Bin Muafi Zaini (Gus Mamak) dan H Abdullah Hidayat (Mas AB) mengapresiasi langkah Polda Jatim dalam mengusut tuntas kasus pembacokan hingga tewas pria bernama Jimmy Sugito Putra (44) di Sampang.
Anggota Timses Gus Mamak-Mas AB, Nurul Huda menyebut apa yang dilakukan Polda Jatim dalam mengusut tuntas kasus tersebut dan membuka seluas-luasnya realita ke publik adalah hal yang positif.
"Polda sudah membuka tabir terkait tragedi itu. Kalau menurut kami itu memuaskan, karena selama ini framing di masyarakat terutama dari paslon lain di situ ada unsur politik dan sebagainya," kata Nurul Huda saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (22/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua OKK PPP Sampang ini menyebut tragedi tersebut terjadi karena faktor keluarga bukan karena faktor politik utamanya soal Pilbup Sampang.
"Kalau kita lihat pertikaiannya kan karena lebih faktor keluarga. Tidak ada unsur apapun dari tim kami. Kebetulan saya tetangga di sana, dan informasi yang saya tahu korban ini tidak ikut rombongan, dia itu santri Kiai Mualif selaku tuan rumah. Dia itu menemani kiai untuk menyambut Kaji Idi," jelasnya.
"Kenapa korban ini menjadi amukan massa? Karena ketika Kaji Idi sudah pulang, sudah keluar dari perkarangan Kiai Mualif, ada warga tanya ke Kiai Mualif, kenapa datangkan Kaji Idi? Kok nggak pamit ke sepuh-sepuh (Kiai Hamduddin) karena keluarga di sana memang banyak yang dukung ke Gus Mamak. Tradisi di Madura itu kan harus pamit ke sepuh dulu. Mendatangkan kepala desa saja atau tahlilan atau yasinan itu harus pamit termasuk nikahan. Itu yang ditegur warga di sana selepas Kaji Idi pulang," lanjutnya.
"Ternyata saat itu korban tidak terima. Informasi yang saya terima terus korban nggak terima sampai ada bahasa-bahasa kurang pas dan menantang, sehingga tersangka atas nama Abdul Rohman itu sampai didorong korban ini sehingga ada proses perebutan senjata tajam sampai Abdul Rohman jatuh. Senjatanya Abdul itu hampir diambil korban, karena khawatir Abdul jadi korban akhirya yang lain membantu Abdul," tambahnya.
Anggota DPRD Jatim ini mengapresiasi kepolisian. Ia berharap ke depan, jika ada fakta baru akan disampaikan ke publik agar tidak ada pihak yang dirugikan.
"Kami terima kasih ke kepolisian yang kerja keras membuka motif ini sehingga ada yang belum terbuka nantinya bisa terbuka terutama yang viral bahwa korban ini jadi saksi. Secara logika kan harus ada mandat kalau saksi, apalagi kejadiannya masih H-8 sebelum coblosan, kok sudah jadi saksi. Intinya kami dari pihak Gus Mamak-Abdullah Hidayat dan keluarga menyampaikan terima kasih ke aparat," tandasnya.
(faa/iwd)