Polisi masih mendalami kasus dugaan penyekapan 12 perempuan yang dijanjikan akan dipekerjakan menjadi LC dengan honor Rp 700 ribu per 3 jam di Surabaya. Kronologi sejak awal direkrut hingga dalang di balik kasus ini sedang didalami.
Kapolsek Benowo Kompol Didik Sulistyo mengatakan salah satu saksi yang dimintai keterangan polisi merupakan seorang korban. Perempuan itu menjadi bagian dari belasan wanita yang disekap di sebuah rumah di Jalan Sememi Jaya Gang I, Benowo, Surabaya.
Berdasarkan keterangan yang didapatkan polisi dari saksi tersebut, perekrutan terhadap belasan perempuan itu diduga dilakukan dengan memanfaatkan media sosial Facebook.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka menerima perekrutan melalui Facebook, yang orangnya juga belum pernah ketemu," kata Didik saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (16/11/2024).
Ada dugaan bahwa pelaku yang menyekap para perempuan itu menyasar perempuan yang sebelumnya memang belum pernah bekerja. Ini diungkap Didik berdasarkan keterangan salah satu saksi.
"Mereka rata-rata direkrut lewat Facebook, kata sumber inisial C. Dia juga belum pernah bekerja (apapun)," imbuh dia.
Didik belum bisa menjelaskan secara lebih detail siapa saja saksi yang tengah dimintai keterangan. Namun, dia mengungkapkan sudah ada 3 saksi yang dimintai keterangan.
"Kemarin kami sudah memintai keterangan 3 orang," ujarnya.
Didik mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan secara mendalam perihal sistem perekrutan, penyekapan, sampai siapa dalang atau terduga pelaku yang merekrut para korban.
"Selebihnya masih kita lakukan pendalaman," tuturnya.
Sebelumnya, polisi menggerebek rumah di Jalan Sememi Jaya Gang I Benowo itu pada Jumat (15/11). Ditemukan 12 Perempuan di dalam rumah itu yang mengaku dijanjikan dipekerjakan sebagai LC dengan honor Rp 700 ribu per 3 jam.
Penggerebekan itu bermula dari voice note disertai lokasi dari seorang perempuan yang mengaku tidak bisa keluar dari rumah itu dan meminta bantuan. Perempuan itu mengirimkan voice note dan lokasi itu ke Command Center 112 Surabaya.
Didik selaku Kapolsek Benowo menjelaskan setelah menerima laporan itu pada Jumat pagi sekitar pukul 09.30 WIB 3 pilar Kecamatan Benowo mendatangi lokasi untuk mengecek kebenaran laporan itu. Saat dicek, rumah seperti dalam foto yang beredar itu dalam kondisi kosong dan terkunci.
Setelah melakukan penyisiran lokasi. Ternyata di sebelah rumah itu ada sebuah pintu yang kemudian digedor-gedor dan didobrak dan ditemukan 12 wanita di dalamnya. Didik memastikan dari 12 perempuan yang disekap di rumah kosong itu, salah satunya adalah perempuan yang mengirimkan voice note.
Berdasarkan pemeriksaan awal terhadap 3 perempuan yang salah satunya adalah penjaga rumah yang saat ini dijadikan saksi dan diamankan di Polsek Benowo, polisi memastikan tidak ada penganiayaan di dalam rumah tersebut.
(dpe/iwd)