Fakta-fakta Terbaru Siswi MI Banyuwangi Diperkosa-Dibunuh Usai Pulang Sekolah

Fakta-fakta Terbaru Siswi MI Banyuwangi Diperkosa-Dibunuh Usai Pulang Sekolah

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Jumat, 15 Nov 2024 10:35 WIB
Sepeda angin pink, teman perjalanan NCA bocah MI yang tewas di kebun kosong.
Sepeda angin yang dipakai korban sehari-hari (Foto: Eka Rima/detikJatim)
Banyuwangi -

Jasad siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang meninggal dibunuh dan diperkosa diautopsi di RSUD Genteng Banyuwangi akhirnya diserahkan orangtuanya.

Jenazah langsung dimakamkan di pemakaman setempat. Sementara kasus ini membuat pihak sekolah turut berduka dan meliburkan proses belajar mengajar.

Berikut sederet fakta-faktanya:

1. Tim Forensik Didatangkan dari KF Unej

Direktur RSUD Genteng Siti Asiah Anggraeni menyatakan untuk membantu proses autopsi. Pihaknya menyediakan tempat pemeriksaan dan mendatangkan tim forensik dari Jember.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mendatangkan tim forensik dari FK Unej. Kami menyediakan tempat Pemeriksaan sementara semua tim dari Jember," terang Asiah, Kamis (14/11/2024).

2. Autopsi Korban Berlangsung 5 Jam

Jasad korban masuk ke ruang autopsi pukul 21.00 WIB, Rabu (13/11/2024) dan keluar sekitar pukul 02.00 WIB.

ADVERTISEMENT

"Jam 9 malam mulai pemeriksaan sampai jam 2 an. Jenazah dipulangkan jam 3," tambah Asiah.

3. Ortu Simpan Sepeda Angin Warna Pink Sebagai Kenang-kenangan

Sepeda angin yang biasa dipakai korban teronggok di pojokan ruangan rumah. Sepeda warna pink itu sehari-hari dipakai korban saat berangkat sekolah atau bermain.

Saat kejadian, sepeda itu tergeletak tak jauh dari jasad korban. Yang menemukan yakni pihak sekolah saat ortu mengabarkan anaknya tak kunjung pulang. Mereka turut membantu pencarian di sekitar rumah dan kebun.

"Untuk perjalanan ke sekolah tempatnya memang perkebunan jadi dia memang biasa membawa sepeda sendiri bersama kakaknya dan dia kalau pulang sekolah jam 10.00 pagi, sedang kakaknya jam 11.00 jadi si adik pulang duluan," jelas Intan Herawati bibi korban kepada detikJatim di rumahnya, Kamis (14/11/2024).

4. Korban Sempat Dibawa ke Klinik Namun Gagal Diselamatkan

Kaget bukan kepalang, pihak sekolah menemukan sepeda pink milik korban tergeletak di parit. Tak jauh dari parit itu, tubuh korban telentang di antara semak-semak dengan kondisi pakaian terbuka karena sejumlah kancing terlepas.

Keluarga dan pihak sekolah segera membawa korban ke klinik terdekat, Namun nyawa bocah kecil tersebut gagal diselamatkan.

"Sempat dibawa ke klinik tapi anaknya sudah meninggal," tambahnya.

5. Jarak Sekolah dan Rumah Berkisar 10 Menit

Intan menuturkan, keponakannya itu sudah biasa pergi ke sekolah bersama kakaknya di pagi hari dan pulang dari sekolah seorang diri ditemani sepeda angin berwarna pink yang menjadi tunggangannya sehari-hari.

"Untuk perjalanan ke sekolah tempatnya memang perkebunan jadi dia memang biasa membawa sepeda sendiri bersama kakaknya dan dia kalau pulang sekolah jam 10.00 pagi, sedang kakaknya jam 11.00 jadi si adik pulang duluan," jelas Intan.

Menurutnya, jarak sekolah dari rumah berkisar 10 menit. Setiap harinya, korban melintasi jalanan perkebunan tersebut dan tidak pernah mengalami kejadian ganjil. Hanya saja warga desa setempat yang melintas di jalan tersebut, sehingga keluarga pun tak menaruh curiga.

6. Kasus Siswi MI Dibunuh-Diperkosa Disorot Hotman Paris

Pengacara kondang, Hotman Paris memberi atensi kasus dugaan pemerkosaan disertai pembunuhan siswi MI di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Hotman akan menerjunkan tim Hotman 911 untuk mengawal kasus itu.

"Gadis kecil masih SD diperkosa sampai meninggal di Banyuwangi, Jawa Timur. Tim Hotman 911 sudah mulai bergerak mudah-mudahan bisa membantu," kata Hotman di akun Instagramnya @Hotmanparisofficial.

Hotman juga mendesak Kapolda Jawa Timur, Kapolres Banyuwangi untuk segera menangkap pelaku.

"Mohon Bapak Kapolda Jawa Timur, Bapak Kapolres Banyuwangi segera kasih atensi, kirim segera tim pemeriksaan ke lapangan dan amankan semua TKP, amankan saksi-saksi, amankan semua yang terduga pelaku," jelasnya.

7. Sekolah MI Banyuwangi Liburkan Proses Belajar Mengajar

Aksi berkabung sebagai ungkapan duka cita atas kepergian siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Banyuwangi dilakukan. Para siswa diliburkan dari segala aktivitas belajar mengajar selama 1 hari.

Sekolah tingkat dasar tersebut berjarak sekitar 2 Km dari rumah korban. Kini, tak ada lagi gelak tawa korban dan suara kayuh sepeda warna pink kesayangannya.

Kepala Sekolah MI Banyuwangi, Heru Prayitno sengaja meminta seluruh siswa-siswinya libur sebagai bentuk simpati kepada keluarga korban dan keprihatinan atas peristiwa sadis yang terjadi pada salah satu anak didiknya.

"Sekolah sengaja kami liburkan sebagian bentuk belasungkawa kepada pihak keluarga. Kami sangat terpukul atas kejadian yang dialami salah satu murid terbaik kami. Seluruh siswa untuk satu hari ini kita anjurkan belajar di rumah masing-masing," ungkap Heru Prayitno kepada detikJatim, Kamis (14/11/2024).




(abq/fat)


Hide Ads